Hari Senin, 29 April 2024, jam 21.00 – 23.00, denyut nadi kehidupan masyarakat Indonesia serasa berhenti, jalanan sepi dan lengang. Semua mata tertuju pada layar pertandingan semifinal AFC U-23 yang mempertemukan Indonesia vs Uzbezkistan. Ada yang nonton di rumah, atau nobar di berbagai tempat seperti kafe, kantor, atau malah di arena Gelora Bung Karno yang dihadiri ribuan orang.
Sampai tulisan ini dibuat, saya belum memiliki data berapa persen masyarakat Indonesia yang menonton acara tersebut. Namun sebagai gambaran, saat pertandingan perempat final Korea Selatan vs Indonesia tanggal 26 April 204 TV Share nya sebesar 57,2%. Artinya lebih dari separuh penonton TV pada jam tersebut menyaksikan kemenangan Indonesia atas Korea Selatan.
Berkaca dari gambaran di atas dan dengan melihat antusiasme publik Indonesia sebelum pertandingan mestinya TV Share pertandingan Indonesia vs Uzbezkistan jauh lebih tinggi. Rekor sementara TV Share pertandingan sepak bola terjadi ketika Final 1 Piala AFF antara Malaysia vs Indonesia tahun 2010 sebesar 69.9%.
Antusiasme publik terhadap sepak bola sejatinya juga terbaca dari berbagai data survei, termasuk beberapa survei yang dilakukan oleh Alvara Research Center.
Tahun 2017, survei Alvara menunjukkan ada tiga hal yang disenangi generasi milenial yaitu musik, olahraga, dan film. Hal ini diperkuat survei Alvara tahun 2018 yang menunjukkan lebih dari 75% publik gemar berolahraga. Dan di survei yang sama menunjukkan, sepak bola menempati urutan pertama olahraga terfavorit, 43% publik Indonesia menyukai sepak bola.
Karena itu, mimpi publik Indonesia untuk memiliki prestasi dunia di sepak bola adalah sebuah keniscayaan dan keharusan.
Dalam banyak aspek, banyak sisi positif ketika tim sepak bola Indonesia berjaya. Coba amati ketika Indonesia mengalahkan Korea Selatan beberapa hari yang lalu, hampir semua grup WA dan sosial media isinya beraura kegembiraan dan positif.
Sepak bola juga bisa dijadikan sebagai alat untuk menumbuhkan dan memupuk rasa nasionalisme di kalangan anak muda. Siapapun orang yang pernah menyaksikan pertandingan sepak bola di stadion dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia pasti merasa merinding dan bergetar hatinya.
Sepakbola dan juga event-event olahraga diyakini juga berdampak baik secara ekonomi. Bohlman and van Heerden (2005) dari University of Pretoria Afrika Selatan dalam salah satu kajian simulasinya menyatakan ada pengaruh positif antara kegiatan pre-event piala dunia sepak bola 2010 di Afrika Selatan terhadap pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan. Kajian yang hasilnya kurang lebih sama dilakukan oleh Centre for Regional Economic Analysis (1999) terhadap penyelenggaraan Olimpiade 2000 di Sydney.
Sekarang semua publik Indonesia menunggu dan berharap timnas Indonesia bisa memenangkan juara ke 3 AFC Cup U-23 dan lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Semoga.
(AN)