Amalan Sunnah Setelah Shalat Jum’at

Amalan Sunnah Setelah Shalat Jum’at

Amalan Sunnah Setelah Shalat Jum’at

Hari Jum’at merupakan hari yang paling dimuliakan dalam ajaran Islam. Ia bukan sekadar hari biasa, melainkan hari yang memiliki kedudukan istimewa dan penuh keberkahan. Dalam berbagai hadis, Jum’at disebut sebagai sayyidul ayyam—penghulu segala hari—dan bahkan disebut sebagai hari raya bagi umat Islam. Hal ini menjadikan Jum’at bukan hanya sebagai waktu berkumpulnya kaum Muslimin untuk menunaikan shalat Jum’at berjamaah, tetapi juga sebagai momentum spiritual yang sarat nilai ibadah.

Sejak malam Jum’at hingga terbenamnya matahari pada hari tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah dan amal shaleh. Ini mencakup memperbanyak membaca Al-Qur’an, memperbanyak doa, bersedekah, hingga memperbanyak zikir dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW Tradisi ini tidak hanya menguatkan dimensi spiritual seseorang, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarumat.

Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan setelah melaksanakan shalat Jum’at adalah membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an serta doa-doa tertentu. Amalan ini tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai pelindung ruhani bagi diri seorang Muslim. Dalam kitab Taqrirat al-Sadidah karya Hasan bin Ahmad al-Kaf dijelaskan bahwa setelah selesai shalat Jum’at—sebelum bangkit dari tempat duduk—seorang Muslim dianjurkan membaca beberapa surat pendek sebanyak tujuh kali, diikuti dengan doa penutup. Bacaan ini merupakan bentuk zikir dan permohonan perlindungan yang bersumber dari Al-Qur’an.

Adapun urutan dan rincian bacaan tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama: Membaca Surat Al-Fatihah sebanyak tujuh kali.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ – الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ – الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم – مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ – إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ – اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ – صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Kedua: Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali.

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ – ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ – وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Ketiga: Membaca Surat Al-Falaq sebanyak tujuh kali.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ – مِن شَرِّ مَا خَلَقَ – وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ – وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ – وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Keempat: Membaca Surat An-Nas sebanyak tujuh kali.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ – مَلِكِ النَّاسِ – إِلَهِ النَّاسِ – مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ – الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ – مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Kelima: Membaca doa berikut:

يَا غَنِيُّ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِىءُ يَا مُعِيدُ يَا رَحِيمُ يَا وَدُودُ ، أَغْنِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Ya ghaniyyu ya hamid, ya mubdi`u ya mu’id, ya rahimu ya wadudu, aghnini bi halalika ‘an haramika wa bi tha’atik ‘an ma’shiyatika wa bi fadhlika ‘amman siwaka.

Doa ini merupakan bentuk permohonan kepada Allah agar kita diberi kecukupan dari rezeki yang halal, dijauhkan dari yang haram, dan dimudahkan untuk senantiasa taat kepada-Nya. Dengan mengamalkannya secara rutin, diharapkan seorang Muslim tidak hanya meraih keberkahan hari Jum’at, tetapi juga menjaga kestabilan spiritual dan moralitasnya dalam kehidupan sehari-hari.