Ketika Istri Sering Bertanya, “Kamu Masih Cinta Sama Aku, Nggak?!”

Ketika Istri Sering Bertanya, “Kamu Masih Cinta Sama Aku, Nggak?!”

Ketika istri bertanya kepada suami apakah masih cinta dengan istrinya, maka jangan lantas diacuhkan.

Ketika Istri Sering Bertanya, “Kamu Masih Cinta Sama Aku, Nggak?!”
Alissa Wahid. Credit (EP) Foto: Shinta Meliza

Alissa Wahid, putri pertama Gus Dur, menyampaikan hal menarik saat mengisi Bincang Santai bertajuk Relationship Goals bersama Kalis Mardiasih dalam salah satu sesi Festival Keluarga Indonesia di Hall Mall Kota Kasablanka Jakarta Selatan (2/2). Menurut Alissa, ketika istri bertanya kepada suami apakah masih cinta dengan istrinya, maka jangan lantas diacuhkan.

Menurut Alissa, itu merupakan bagian dari kedekatan emosi antara suami-istri yang perlu dijaga agar pernikahan langgeng.

“Si istri biasanya tanya ke suaminya, kamu masih cinta nggak sama aku, si suami menjawab, ya cinta lah, kan aku mengawini kamu, nanti kalau udah gak cinta aku kasih tau,” ujar Alissa diamini Kalis Mardiasih yang ternyata sering bertanya demikian kepada suaminya.

Beberapa hal lain terkait kedekatan emosi adalah merawat anak berdua, belanja bersama, dan beberapa hal lain.

“Biasanya bapak-bapak tidak terlalu peduli dengan kedekatan emosi, pergi ngemall bareng, ngerawat anak berdua,” tutur Alissa.

 

Segitiga Cinta Agar Pernikahan Langgeng

Kordinator Penggerak Jaringan Gusdurian ini juga menambahkan bahwa kedekatan emosi merupakan bagian dari segitiga cinta yang harus dipenuhi agar bangunan rumah tangga senantiasa langgeng.

“Tiga pilar itu adalah kedekatan emosi, passion, dan komitmen,” ujar Alissa di hadapan para peserta FKI 2025 hari kedua.

Menurutnya, kedekatan emosi merupakan aspek intimacy dalam hubungan suami-istri. “Kalau nggak ada kedekatan emosi, pasangan jadi nggak punya tempat berbagi cerita, bukan partner sharing,” jelasnya.

Pilar kedua adalah passion, yang dalam konteks perkawinan berarti menjaga hasrat seksual tetap hidup.

“Perkawinan adalah ruang yang paling bermartabat untuk hubungan seksual,” tambahnya.

Menurut Alissa, jika beberapa suami tidak memperhatikan aspek kedekatan emosi, beberapa istri malah kurang memperhatikan aspek seksual. Padahal menurutnya, aspek seksual ini tetap harus dijaga.

“Nah si istri biasanya agak menomorduakan hubungan seksualnya. Padahal itu harus tetep dijaga,” ujarnya.

Dari ketiga pilar tersebut, Alissa menyebut bahwa semuanya harus diperhatikan dan jangan sampai ada yang hilang. Jika salah satunya ada yang tidak terpenuhi, maka bisa jadi akan membuat pernikahan jadi tidak langgeng.

“Nah, kalau dari tiga ini ada satu yang bolong, nggak jadi langgeng. Karena misalnya, komitmennya ada, saya tidak akan meninggalkan kamu, gairah seksualnya tinggi, tapi tidak ada kedekatan emosi, terus bagaimana?” tambahnya.

(AN)