Umur 92 Tahun Naik Haji, Kakek Bardan: “Nabungnya Bareng Istri, Eh Malah Saya Ditinggal Pergi”

Umur 92 Tahun Naik Haji, Kakek Bardan: “Nabungnya Bareng Istri, Eh Malah Saya Ditinggal Pergi”

Umur 92 Tahun Naik Haji, Kakek Bardan: “Nabungnya Bareng Istri, Eh Malah Saya Ditinggal Pergi”
Screenshot

Islami.co (Haji) – Jika ada Habibie yang mencintai istrinya setengah mati, ada Majnun yang membawa cinta Laila sampai mati, kini ada kisah cinta Bardan yang membawa doa-doa untuk istrinya di tanah suci.

Bardan adalah salah satu jemaah asal Lampung Utara yang berangkat ke tanah suci tahun 2024 ini. Fisiknya yang mulai menua tak memengaruhi tekadnya berhaji. Badan bisa jadi menua, tapi semangat ibadah tak pernah sirna.

Meski berumur 92 tahun, laki-laki paruh baya kelahiran Jogja ini tak mau kelihatan lemah. Dari turun pesawat hingga menuju bus, ia dipapah dengan kursi roda, tapi saat ditanya, apakah berdiri dan kuat naik bus sendiri, ia menjawab dengan cepat, “Bisa sendiri.”

“Wong, saya di rumah masih bisa jalan sendiri,” tuturnya kepada para petugas haji yang membantunya.

Nabung Haji sejak Dini

Sembari menunggu giliran masuk bus, Kakek Bardan bercerita banyak kepada kami, para petugas haji.

Pergi ke tanah suci adalah impiannya sejak dini. Ia menabung dari kecil. Penghasilannya dari bekerja sebagai tukang bangunan ia sisihkan sedikit demi sedikit, hingga akhirnya pada tahun 2013 ia berhasil mendaftarkan diri untuk naik haji. Bardan tak ingin merengkuh citanya sendiri.  Ia ajak istrinya untuk turut serta.

Membawa Cinta Istri ke Tanah Suci

Beserta istri, Bardan mengantri selama 11 tahun. Alhamdulillah pada tahun 2024 ini, Bardan dapat gilirannya. Sayangnya, keinginannya untuk berangkat haji bersama sang kasih tak bisa terjadi. Beberap tahun yang lalu sang istri meninggalkannya sendiri. Kakek Bardi harus menerima takdir untuk berangkat haji sendiri.

“Awalnya saya nabungnya bareng istri, eh malah saya ditinggal ‘pergi’,” kisahnya.

Kami para petugas haji yang mendengarkan kisahnya turut terharu. Sebagian bahkan turut meneteskan air mata.

Saat ditanya apakah masih sayang dengan istrinya yang sudah meninggal, Kakek Bardan menjawab, “Ya, sayang buanget.”

Bardan tidak sendiri. Ia turut membawa cintanya ke tanah suci. Ia berangkat bersama doa-doanya untuk sang istri.

“Saya mau berdoa saat haji supaya istri masuk surga,” ujarnya.

Kasih Bardan kepada istri menjadi teladan cinta sejati. Meski tak bisa bersama ke tanah suci, cinta sejati akan tetap menemukan jalannya. Jika saat ini berpisah di dunia, cinta sejati akan mempertemukannya dengan istri di surga-Nya. Amin.

(AN)