One Day One Hadis: Pahala Amalan Ini Terus Mengalir

Dalam Islam setiap perbuatan seseorang itu tergantung niatnya. Ketika niatnya baik dan karena Allah, di situlah Allah berikan ganjaran, kita sering menyebutnya sebagai pahala. Namun, pahala amalan pada umumnya diberikan ketika dia telah melakukannya. Seperti seseorang yang membaca Al-Qur’an karena Allah, setiap hurufnya akan diberi 10 pahala, setelah dia selesai membacanya, pemberian pahalanya pun terhenti.

Nabi SAW memberitahukan kepada umatnya bahwa setiap perbuatan baik tidak akan diberikan ganjaran ketika sudah wafat, kecuali tiga perbuatan baik, yaitu sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan orang, dan doa anak shaleh. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ

Artinya:

“Sesungguhnya kebaikan yang akan mengiringi seorang mukmin setelah ia meninggal adalah ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, anak saleh yang ia tinggalkan dan al-Qur’an yang ia wariskan, atau masjid yang ia bangun, atau rumah yang ia bangun untuk ibnu sabil, atau sungai yang ia alirkan (untuk orang lain), atau sedekah yang ia keluarkan dari harta miliknya di masa sehat dan masa hidupnya, semuanya akan mengiringinya setelah meninggal.” (HR: Ibnu Majah)

Dalam riwayat Imam Ibnu Majah, sebagai mana disebutkan di atas, terdapat penjelasan yang lebih terperinci untuk perbuatan baik yang pahala amalannya tetap mengalir, sehingga bisa dikategorikan sebagai berikut:

Pertama, menjadi seorang guru atau pengajar sehingga ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan bisa bermanfaat untuk orang lain.

Kedua, memiliki anak sholeh yang ia tinggalkan, sehingga memiliki banyak anak dan semuanya sholeh termasuk anugerah yang sangat besar.

Ketiga, wakaf yang nantinya bisa berupa: mushaf Al-Qur’an yang ia wariskan, masjid yang dibangun, rumah bagi ibnu sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang dibangun, sungai yang dialirkan untuk keperluan masyarakat sekitar.

Keempat, sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup, yang mana bentuknya lebih umum.

[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]