Apa Iya Setan Kencingi Telinga Orang yang Tidak Bangun Shalat Shubuh?

Apa Iya Setan Kencingi Telinga Orang yang Tidak Bangun Shalat Shubuh?

Benarkah setan kencingi telinga orang yang ngak bangun untuk shalat?

Apa Iya Setan Kencingi Telinga Orang yang Tidak Bangun Shalat Shubuh?

Setiap ibadah memiliki tantangan dan godaaan. Di antara ibadah yang besar godaannya adalah shalat shubuh. Apalagi yang tidak terbiasa bangun pagi, mengerjakan shalat shubuh pasti sangat berat. Dalam hadis dikatakan bahwa orang yang tidak bangun saat shalat shubuh, berati setan sudah mengencingi telinganya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud:

ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقِيلَ مَا زَالَ نَائِمًا حَتَّى أَصْبَحَ مَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ فَقَالَ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ

Artinya:

“Ada yang menceritakan kepada Nabi SAW tentang seorang yang tertidur sampai pagi hari, hingga dia tidak mengerjakan shalat. Rasulullah bersabda, ‘Setan sudah mengencingi telinganya”. (HR: Bukhari)

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan ada beberapa perbedaan ulama terkait makna hadis ini:

Pertama, ada ulama yang mengatakan hadis di atas perlu dipahami secara kinayah, bukan hakiki. Maksudnya, setan menutup telinga orang yang tidur, sehingga mereka tidak mendengar suara adzan.

Kedua, sebagian ulama menjelaskan maknanya adalah setan menguasai diri orang yang tertidur tersebut, sehingga dia seperti kamar mandi yang diperuntukkan untuk buang air kecil.

Ketiga, ada yang memaknai hadis ini bahwa orang tersebut dianggap remeh oleh setan sehingga ia mengencinginya.

Keempat, segelintir ulama memahami makna hadis di atas, setan betul-betul mengencingi manusia. Maknanya dipahami secara hakiki, bukan kinayah. Karena, setan pun makan dan minum, seperti manusia.

Terlepas dari perbedaan makna hadis di atas, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk bangun ketika adzan shubuh atau shalat yang lain. Salah satu caranya agar terhindar dari godaan setan adalah kita perbanyak doa sebelum tidur.

[Artikel ini bagian dari program One Day One Hadis yang diinisiasi Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah. Pesantren ini didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]