Diceritakan bahwa Raja Harun Al Rasyid menderita penyakit aneh. Suhu badannya panas dan tak kuat untuk berjalan. Tubuhnya terasa pegal dan kaku. Alhasil, khalifah tak mau makan dan minum. Iapun kemudian mengundang para tabib untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun hasilnya nihil. Akhirnya seperti biasa, khalifah membuat sayembara dengan hadiahnya yang berjibun.
Banyak yang ikut sayembara tersebut. Namun sudah beberapa lama tak jua menemukan hasilnya. Khalifah tetap merasakan sakity di tubuhnya. Ketika sedang merenung, tiba-tiba datanglah Abu Nawas. Ia menyatakan ingin mengikuti sayembara. Mendengar maksud tersebut, khalifah tampak tercenung dan berkata, ”Kamu bukan tabib, bagaimana akan bisa menyembuhkanku.”
“ Yang mulia, janganlah paduka melihat penampilanku, tapi bagaimana hasil dari cara pengobatanku nanti,” ucap Abu Nawas dengan mimik serius.
Abu Nawas pun diterima untuk mengikuti sayembara. Sesaat setelah itu Abu Nawas dan Khalifah terlibat perbincangan serius. “ Penyakit yang Paduka rasakan itu gampang sekali obatnya,” ujar Abu Nawas. Tentu pernyataan itu membuah Khalifah kaget.
“ Obat yang cocok untuk penyakit yang baginda derita adalah telur onta. Maka carilah telur onta di kota Bagdad ini ,” kata Abu Nawas.
Karena ingin sembuh, Khalifah lalu pergi bersama pengawalnya mencari telor onta. Ia berjalan dari istana dan berkeliling pasar di seantero kota Bagdad. Namun hasilnya tidak menemukan telur onta sebijipun. Saking semangatnya untuk sembuh, khalifah kemudian mencari telur onta di beberapa pasar lagi. Khalifah mempedulikan seberapa lama dirinya berjalan. Hingga akhirnya pengawal merasa kelelahan menemani Khakifah yang bersemangat mencarinya.
Hingga akhirnya Khalifah berfikir dalam hatinya,”Dimanakah mendapatkan telor onta itu. Dasar Abu Nawas mengerjaiku saja.” Di saat kelelahan, tiba-tiba Khalifah berjumpa dengan seorang kakek. Ia kemudian mencoba bertanya kepadanya,” Apakah kakek tahu di mana yang menjual telor onta.”
Mendengar pertanyaan itu, kakek itu langsung ketawa “ Hahhaaaa. Ini pertanyaan yang lucu. Di dunia mana, ada telor onta. Setiap hewan yang bertelinga melahirkan bukan bertelur.” Mendengar hal itu Khalifah kaget dan langsung ingin mengukum Abu Nawas. Dirinya sadar sedang dikerjai oleh Abu Nawas.
Keesokan harinya Abu Nawas langsung disuruh menghadap. Ketika datang, Khalifah berkata dengan nada geram,”Abu Nawas, beraninya engkau mengerjaiku. Sesuai dengan kesepakatan bahwa aku akan menghukummu karena kau telah membohongiku. Mana ada telur onta, adanya telor burung onta. Abu Nawas tampak tenang dan membenarkan junjungannya itu. “ Tunggu dulu Baginda, jangan dulu menghukumku. Hamba bertanya tentang kondisi tubuh baginda saat ini.”
“ Aku merasa tubuhku tidak pegal dan sakit seperti kemarin. Suhu badanku pun turun,” jawabnya.
” Nah itu dia berarti Baginda telah sehat kembali,” jawab Abu Nawas.
Khalifah kemudian tersadar. Dan akhirnya mengakui kehebatan Abu Nawas. Perjalanan panjang yang dilakukan Khalifah membuat yang jarang bergerak menjadi bergerak. Aliran darahnya yang beku menjadi lancar kembali. “Ya, memang aku sering dikamar dan jarang bergerak. Aku juga banyak makan. Mungkin ini yang menyebabkan aku sakit. “kata Khalifah.