Mengungkap kekurangan orang lain biasanya lebih mudah dibanding mengetahui kekurangan diri sendiri. Bak kata pepatah, semut di seberang lautan kelihatan, gajah di depan mata tak tampak. Karena susah, Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin menjelaskan persoalan ini secara khusus.
Penting bagi setiap manusia untuk mengetahui apa kekurangan yang ada di dalam dirinya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki diri, semakin kita tahu kekurangan dan kelemahan kita, ini tentu akan menjadi bagus buat ke depannya. Sama seperti kondisi tubuh yang sakit, kalau penyakitnya sudah ketahuan, dokter juga akan semakin mudah mengobatinya.
Imam al-Ghazali menekankan pada dasarnya manusia mesti berlatih untuk mencari, merenungi, dan mengoreksi diri sendiri. Tapi dalam banyak hal itu kita susah untuk mencari kekurangan diri sendiri. Sebab itu, Imam al-Ghazali membagikan tiga cara yang bisa digunakan bagi orang yang ingin tahu kekurangan dirinya sendiri.
Pertama, bertanya kepada yang ahli, ustadz, kiai, syekh, atau yang lain. Kata Imam al-Ghazali, masalahnya pada zaman sekarang juga susah menemukan orang yang ahli dalam hal perihal hati. Sangat langka. Tapi kalau kita menemukan orang yang terpercaya, kita bisa ceritakan masalah kita kepadanya, dan memintanya untuk menasehati kita, dan melihat kekurangan kita.
Kedua, kalau kita tidak menemukan guru, tahapan yang bisa ditempuh adalah berteman dengan orang yang saleh. Teman kita biasanya lebih tahu kekurangan kita. Teman yang baik, yang memperingati dan menasehati kita. Tidak perlu tersinggung juga kalau ada teman yang menjelaskan kekurangan kita. Walaupun itu sakit, anggap saja itu sebagai obat.
Ketiga, cara yang terakhir yang bisa dilakukan adalah bertanya kepada orang yang tidak suka kepada kita. Biasanya, orang yang memusuhi kita lebih tahu apa saja kekurangan kita. Tanpa diperintah, mereka dengan secara suka rela mempreteli aib orang lain. Ini jelas susah, tapi lebih efektif.
Jadi, kalau ada orang yang memusuhi kita, di satu sisi ada dampak baiknya. Tidak mudah mencari kekurangan diri sendiri, dengan bertanya kepada musuh adalah satu cara yang bermanfaat.