Prof Zakiah Daradjat adalah sosok ulama perempuan sekaligus ilmuwan yang begitu banyak berkontribusi bagi Pendidikan Islam di Indonesia.
Namanya abadi sebagai pelopor Psikologi Islam di Indonesia. lmuwan sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasarudin Umar, bahkan menyebutnya sebagai sosok Hamka dalam versi muslimah. Bagimana kisahnya?
Zakiah Daradjat lahir di Bukittinggi, 6 November 1929. Ia sedari muda sudah mencintai ilmu pengetahuan. Sejak usia 7 tahun, ia masuk SD Muhammadiyah di pagi hari dan sore harinya di sekolah Diniyah (sekolah agama).
Pada tahun 1950, usai menamatkan SMA, ia pergi ke Yogyakarta untuk sekolah di IAIN Sunan Kalijaga. Setelahnya, ia mendapatkan beasiswa ke Mesir dan jadi satu-satunya perempuan yang dapat sekolah di Mesir, tepatnya di Universitas Ein Shams, Kairo, untuk program S2 hingga meraih gelar doktor.
Pada tahun-tahun itu, jangankan untuk sekolah, perempuan kerap menjadi nomor dua. Tetapi, Zakiah Daradjat mampu mendobrak sistem patriarkal itu dengan modal pengetahuan. Ia ingin menguasai ilmu umum dan agama sekaligus.
Dikutip dari buku Ulama Perempuan Indonesia (2022) yang disunting Jeje Burhanudin, Arief Subhan menuliskan kisah tentang Prof Zakiah Daradjat ini sebagai seorang ilmuwan-pemikir yang juga seorang pendidik.
Ia adalah pemikir raksasa yang sebenar-benarnya. Ia tidak hanya berkecimpung di dunia intelektual dengan melahirkan pelbagai karya yang punya bobot pengaruh besar hingga sat ini.
“Zakiah Daradjat merupakan sosok muslimah Indonesia. Aktivitasnya di sektor publik ia jalani biasa-biasa saja, tidak meledak-ledak. Padahal, dipandang dari sudut zamannya, prestasi Zakiah sebagai perempuan luar biasa,” papar Arief Subhan yang juga dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
Pengaruh Pemikiran Zakiah Daradjat dalam Dunia Pendidikan
Buah pemikiran Zakiah Daradjat yang paling menonjol adalah ketika ia mampu menjembatani pendidikan agama dan Islam di Indonesia.
Sebagai pemikir, ia berkontribusi memasukkan unsur agama, khususnya di bidang pendidikan, untuk mengintegrasikan agama dengan ilmu-ilmu umum, khususnya bidang dakwah dan psikologi.
Sebagai pejabat publik, ia mampu membuat kebijakan yang mengintegrasikan unsur agama di pendidikan umum yang sebelumnya tidak pernah ada. Salah satunya adalah, tiap sekolah, diwajibkan ada pendidikan agama di dalamnya.
Madrasah juga mendapatkan tempat dalam sistem kurikulum pendidikan di Indonesia. Ia pun menciptakan madrasah model yang kita kenal sekarang. Madrasah mengadakan sistem pembelajaran yang mengintegrasikan pendidiakan Islam dan umum.
Hal itu ia lakukan sejak ia kembali ke Indonesia tahun 1964 dan berkarir di Departemen Agama (Depag) untuk mengajar di kampus-kampus Islam di Indonesia hingga jadi direktur pembinaan Perguruan Tinggi Islam di Depag pada tahun 1984.
Selain itu, kiprah dan pemikirannya tentang perempuan masih kentara hingga kini. Ia berpikir, perempuan masih di bawah ideologi patriarkal yang mengakar kuat dalam beberapa tradisi di Indonesia. Hingga, perempuan sulit menggapai akses pendidikan.
Zakiah Daradjat mampu mendobrak tradisi saat menjadi salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) perempuan pertama dalam sejarah. Sebelumnya, organisasi para ulama itu diisi oleh para ulama laki-laki.
Itulah juga alasan, ia tampil di ruang publik tidak hanya sebagai ilmuwan psikologi, melainkan juga mubaligah, seorang dai dan ulama perempuan di pelbagai stasiun televisi pada zamannya.
Kiprahnya dikenal luas. Apalagi, ia melakukan pendekatan psikoterapi, salah satu cabang dalam psikologi, untuk menolong orang dengan pendekatan-pendekatan agama dan sains.
Guru Besar Psikologi Islam itu berpulang keharibaan Allah pada usia 84 tahun di RS Syahida UIN Jakarta, Selasa 14 Januari 2014 dan dikebumikan di kompleks pemakaman dosen UIN, Ciputat, Tangerang Selatan.
Kini, namanya abadi sebagai salah satu ikon ulama perempuan dan seorang pemikir dengan sederet karya yang abadi dan terus dikaji sampai kini.
Berikut beberapa karya Prof Zakiah Daradjat:
- Ilmu Jiwa Agama
- Kesehatan Mental dalam Al-Qur’an
- Ketenangan dan Kebahagiaan dalam Keluarga
- Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia
- Menghadapi Masa Menopause
- Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental
- Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur’an
- Perawatan Jiwa untuk Anak-anak
- Problema Remaja di Indonesia
- dll