Manusia tidak sepatutnya sombong. Karena kita semuanya sama-sama. Apa yang patut disombongkan? Seluruh harta dan jabatan yang kita miliki merupakan karunia dan nikmat yang diberikan Tuhan. Hanya Tuhan yang pantas sombong. Karena Dia memiliki segalanya. Sementara manusia hanya sebatas menikmati apa yang sudah Tuhan berikat. Sebab itu, sombong dilarang dalam Islam. Bahkan orang yang sombong tidak akan masuk surga. Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ وَلَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرِيَاء
Artinya:
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak akan masuk neraka, seseorang yang dalam hatinya terdapat seberat biji sawi keimanan, dan tidak akan masuk surga seseorang yang mana dalam hatinya terdapat seberat biji sawi kesombongan.” HR. Muslim (W. 261 H)
Dari pengertian yang ada, para ulama senada memberikan definisi bahwa sombong adalah suatu keadaan di mana seseorang mengagumi dirinya sendiri dan menganggap dirinya lebih baik dan mulia dari orang lain. Sombong sangat berbahaya karena bisa merusak Ibadah, menyakiti perasaan orang lain dan mengganggu hubungan sesama manusia.
Oleh karena itu, dalam banyak kesempatan Rasulullah SAW sering memperingatkan umatnya dari sifat sombong. Dimanapun ada sikap sombong maka dilarang, baik dalam berpakaian, berpenampilan, makan, minum, dan lain-lain. Kita tidak boleh sombong karena ia merupakan sifat Allah SWT, karena tiada yang pantas menyombongkan diri melainkan Dia Yang Serba Maha, yang tiada lagi tandingan dan bandingannya.
[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]