Mengapa Islam Larang Meminta-minta?

Mengapa Islam Larang Meminta-minta?

Imam al-Ghazali dalam Raudhatul Thalibin mengingatkan, orang yang meminta-minta, padahal dia memiliki makanan pokok untuk satu hari, sama halnya merampok orang-orang lemah dan miskin.

Mengapa Islam Larang Meminta-minta?
Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya

Meminta-minta berbeda dengan meminta bantuan. Meminta bantuan orang lain dibolehkan dalam Islam. Kalau kita dilanda kesulitan, hukumnya boleh untuk minta tolong kepada orang lain. Apalagi dalam menjalani kehidupan, setiap orang pasti pernah merasakan susah dan butuh bantuan orang lain.

Meminta bantuan dibolehkan, selama itu tidak dijadikan kebiasaan dan berlebihan. Apalagi kalau sudah merepotkan orang lain. Sebab menahan diri untuk tidak meminta bantuan orang lain justru dianggap mulia di dalam Islam.

Maksudnya, kita usahakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sesuai dengan kemampuan. Kalau di rumah cuma ada telor misalnya, kita cukupkan diri kita dengan makanan itu. Kita jangan minta lebih kepada orang lain. Kalau mau meningkatkan gaya hidup, ya harus bekerja sendiri. Bukan dengan meminta kepada orang lain.

Imam al-Ghazali dalam Raudhatul Thalibin mengingatkan, orang yang meminta-minta, padahal dia memiliki makanan pokok untuk satu hari, sama halnya merampok orang-orang lemah dan miskin. Islam melarang pemeluknya untuk meminta-minta agar terbiasa menerima apa adanya dan tidak memaksakan diri untuk meraih sesuatu yang belum disanggupi.

Belajar menerima apa adanya memang tidak mudah. Apalagi kalau hidup dalam konteks masyarakat yang terbiasa hidup mewah. Sangat wajar bila ada perasaan iri melihat orang lain hidup berkecukupan, sementara kita tidak. Karena itu, Imam al-Ghazali mengajarkan agar kita selalu memasang niat dalam hati untuk mencari keridhaan Tuhan atau akhirat.

Beliau mengatakan, “Siapa yang berniat mencari akhirat, allah akan menempatkan kekayaan di dalam hati dan menjadikannya sebagai orang kuat, sedangkan dunia akan mendatanginya dengan suka rela. Siapa yang bertujuan mencari dunia, maka allah akan meletakkan kefakiran di depan matanya, kekuatan dan urusannya pun tercerai-berai.”
Karenanya, penting untuk dibiasakan menahan diri agar tidak meminta-minta kepada orang lain. Belajarnya hidup sesuai dengan kebutuhan. Jangan dibiasakan memakasakan diri untuk mengonsumsi sesuatu yang kita tidak mampu. Kata Imam al-Ghazali, “Jika engkau ingin hidup bebas, jangan biasakan berharap pada orang lain, dan teguhlah dalam sifat qana’ah.”