5 Akhlak Terpuji yang Disebutkan dalam Al-Quran

5 Akhlak Terpuji yang Disebutkan dalam Al-Quran

Apa saja akhlak terpuji yang disebutkan dalam Al-Quran?

5 Akhlak Terpuji yang Disebutkan dalam Al-Quran

Term akhlak kini banyak dikenal oleh masyarakat. Selain karena ada salah satu lembaga pemerintah yang menjadikan kata ini sebagai slogannya, kata ini juga sering dianggap sebagai biang dari segala hal-hal tercela yang muncul akhir-akhir ini dalam rentetan kasus di Indonesia. Lalu, apa sebenarnya akhlak itu?

Akhlak menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI) adalah budi pekerti dan kelakuan. Menurut pengertian umum akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang yang berupa tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Akhlak adalah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan setiap muslim, baik akhlak secara individu maupun akhlak dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab dengan akhlak seseorang dapat menyempurnakan kehidupannya. Maka dari itu, tidak heran jika ayat-ayat al-Qur’an banyak berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia.

Berikut adalah beberapa akhlak terpuji yang digambarkan Al-Qur’an;

  1. Taqwa dan Tawakkal

Taqwa adalah menaati Allah SWT dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta tidak bermaksiat kepada-Nya. Sementara Tawakkal adalah berserah diri atau menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT. Firman Allah SWT,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ هَمَّ قَوْمٌ اَنْ يَّبْسُطُوْٓا اِلَيْكُمْ اَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ .

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakkal.” (QS. al-Maidah: 11).

Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk bertakwa kepada-Nya dengan melindungi diri dari adzab-Nya dalam melakukan semua perbuatan. Karena sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui segala apa yang dikerjakan, baik amal perbuatan yang besar maupun kecil, dan tidak ada satu amal perbuatan pun yang tersembunyi dari penglihatan-Nya.

Kita juga harus bertakwa kepada Allah Swt dengan sungguh-sungguh. Setiap orang yang bertawakkal kepada Allah Swt setelah dia berusaha, maka Allah Swt akan mencukupi apa yang menjadi beban pikirannya, menjaga dirinya dari kejahatan manusia serta melindungi dirinya.

  1. Sabar

Sabar adalah menahan diri dari rasa gundah dan emosi, menahan lisan dari keluh kesah, dan menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Firman Allah dalam Al-Qur’an,

… اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ .

Artinya: “….Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. al-Anfal: 46)

Allah SWT menjelaskan pada ayat di atas, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar dan selalu menyertai mereka dalam segala keadaan. Maka hendaklah kita bersabar dalam menghadapi berbagai ujian dunia, seperti sabar ketika di ejek, sabar ketika dihina, sabar ketika mendapat musibah, sabar ketika mendapat masalah baik masalah besar, masalah kecil dan dari masalah yang tak kunjung usai. Allah berfirman dalam Al-Quran,

… اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ .

Artinya: “….Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas” (QS. az-Zumar: 10)

Dalam kitab tafsir al-Muyassar dijelaskan bahwa ayat tersebut adalah pengagungan dan balasan bagi orang-orang yang sabar, mereka mendapatkan pahala yang begitu besar dan tak terhitung kadarnya di akherat kelak.

  1. Syukur

Syukur adalah memuji Allah SWT dengan cara taat kepada Allah SWT, tunduk dan berserah diri kepada Allah SWT serta beramar ma’ruf nahi munkar. Allah berfirman dalam al-Qur’an,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ .

Artinya: “Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

Jika kita mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, yaitu nikmat yang tak mampu kita hitung, maka Allah akan menambah nikmat itu dengan kenikmatan lain yang lebih melimpah, baik dengan menambah nikmat yang sama atau mendapatkan nikmat yang baru.

Maksud syukur dalam konteks ini, selain memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah juga dengan tetap rendah hati, berserah diri, tidak pamer, patuh dan, taat dalam mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar.

Apabila seorang hamba tidak bersyukur, menutup-nutupi nikmat yang sebenarnya, ingkar dan kufur terhadap nikmat-nikmat tersebut, serta tidak bersyukur,  maka orang tersebut akan mendapatkan azab, baik di dunia, seperti dicabut dan dilenyapkan nikmat-nikmat yang ada, dan di akhirat kelak mendapatkan hukuman yang berat dan pedih atas kekufurannya.

  1. Qana’ah

Qana’ah adalah menerima keputusan Allah SWT dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhan atas keputusan Allah SWT, dan senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya atau merasa cukup.

Rasulullah Saw bersabda:

عن عبدالله ابن عمر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا أَتَاهُ . (رواه مسلم)

“Dari Abdillah bin Umar ra. berkata: Rasul Saw bersabda: Sungguh beruntung orang yang masuk Islam mendapat rezeki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya” (HR Muslim)

Jika kita ingin mendapatkan atau meraih sesuatu maka hendaknya berusaha (ikhtiar). Setelah berusaha dengan maksimal, maka serahkan semua hasilanya kepada Allah dengan bertawakkal. Jika hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang keinginan maka bersabarlah, karena Allah Maha mengetahui yang terbaik untuk setiap hambanya. Allah akan mendatangkan sesuatu yang baik itu jika telah tiba waktunya.

Sebaliknya, ketika telah mendapatkan keinginan, meski terkadang dengan jalan yang berbeda, maka bersyukurlah dengan memuji-Nya dan tetap bersikap rendah hati.

  1. Tasamuh

Tasamuh adalah sikap toleransi, sikap saling menghargai antara sesama manusia dalam batasan yang telah digariskan oleh ajaran Islam. Allah Swt berfirman,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ .

Artinya: “Wahai manusia, sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sunggu, Allah Maha mengetahui, Maha teliti.” (QS. al-Hujurat: 13)

Kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk memiliki sikap tasamuh (toleransi). Mengapa sikap ini penting? Karena dengan sikap ini seseorang dapat menghargai dan menghormati perbedaan.

Allah menciptakan manusia dengan keragaman, baik itu suku, ras, maupun agama, khususnya Indonesia, sangat dikenal akan keberagaman suku dan budayanya. Jika tidak memiliki sikap toleransi.

Dengan demikian, marilah kita tanamkan sikap toleransi pada diri kita, sahabat, kerabat, keluarga, sanak saudara serta generasi-geearasi yang akan datang, guna menciptakan kedamaian dan kerukunan bangsa dan Negara.

Itulah 5 akhlak terpuji yang perlu kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.

(AN)

 

Sumber referensi:

Tafsir al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili.