Khutbah Jum’at: Perbanyak Sedekah di Bulan Ramadhan

Khutbah Jum’at: Perbanyak Sedekah di Bulan Ramadhan

Sedekah termasuk amalan yang dianjurkan di dalam Islam, terutama di bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana dicontohkan Rasulullah di mana beliau meningkatkan sedekah di bulan Ramadhan

Khutbah Jum’at: Perbanyak Sedekah di Bulan Ramadhan

Sedekah termasuk amalan yang dianjurkan di dalam Islam, terutama di bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana dicontohkan Rasulullah di mana beliau meningkatkan sedekah di bulan Ramadhan

Khutbah I

ألحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، اَلْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآن : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Sidang Jamaah Jum’at yang Dirahmati Allah

Peduli kepada sesama manusia juga bagian dari ibadah. Ibadah itu tidak hanya dalam bentuk ritual seperti shalat, dzikir, dan baca al-Qur’an, tetapi juga ada ibadah sosial, semisal sedekah, membantu orang lain, dan seterusnya. Maka dari itu, berbagi kepada sesama manusia, memberikan sebagian harta yang kita punya kepada orang lain sangat dianjurkan di dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 254:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُو

Artinya:

“Wahai orang-orang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.” (QS: Al-Baqarah ayat 254)

Ayat ini menganjurkan kepada orang beriman untuk memberikan sebagian harta atau rezekinya kepada orang lain, terutama orang yang membutuhkan. Mumpung masih diberikan kesehatan dan kesempatan hidup, gunakanlah harta yang diberikan Allah untuk kebaikan dan berbagi kepada semua manusia. Sebab hal itu akan menjadi penolong di akhirat kelak, di mana pada saat itu tidak ada lagi pertolangan melainkan dari amal baik yang kita lakukan selama hidup di dunia.

Dalam ayat yang lain, Allah menjelaskan bahwa pahala sedekah sangatlah besar. Allah melipatgandakan ganjaran sedekah. Dalam surat al-Baqarah ayat 261, Allah berfirman:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya:

“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS: Al Baqarah ayat 261).  

Sidang Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Bulan Ramadhan merupakan momentum terbaik untuk sedekah. Sebagaimana diketahui, Ramadhan adalah bulan terbaik dan paling utama dibanding bulan lain, sehingga amalan baik apapun yang dilakukan pada waktu itu, pahalanya berlipat ganda. Di antara amalan baik yang bisa dilakukan adalah bersedekah dan membayar zakat.

Dalam riwayat al-Tirmidzi, Rasulullah ditanya oleh para sahabat:

أَىُّ الصَّوْمِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ فَقَالَ ‏”‏ شَعْبَانُ لِتَعْظِيمِ رَمَضَانَ ‏”‏ ‏.‏ قِيلَ فَأَىُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ ‏”‏ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ ‏”‏

Artinya:

“Wahai Rasul, puasa apa yang paling utama setelah Ramadhan? Rasul menjawab, ‘Puasa di bulan Sya’ban karena mengagungi Ramadhan. Ditanya lagi, sedekah apa yang paling utama? Rasul menjawab, ‘Sedekah di Bulan Ramadhan.’” (HR: Al-Tirmidzi)

Rasulullah tidak hanya sekedar menyuruh, tetapi beliau juga melakukan sendiri. Kebanyakan sahabat menyaksikan Rasulullah memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan. Dijelaskan dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah adalah orang yang paling dermawan di antara manusia. Beliau semakin dermawan ketika berada di bulan Ramadhan. Dalam riwayat al-Bukhari-Muslim dijelaskan bahwa kebaikan Rasulullah di bulan Ramadhan lebih cepat dibanding angina.

Karenanya, mumpung kita masih berada di bulan Ramadhan perbanyaklah sedekah. Yang dianjurkan dalam bersedekah bukanlah nominalnya. Kalau mampu memberi dalam jumlah banyak sangatlah bagus. Tetapi yang paling baik adalah konsistensi dalam beribadah meskipun sedikit.

Anjuran sedekah ditujukan bukan hanya bagi orang mampu dan kaya, tapi juga bagi orang yang sedang ditimpa kesusahan dan berasal dari keluarga yang tidak mampu. Malah pahala orang yang sedang kesusahan kemudian bersedekah, lebih utama ketimbang orang kaya yang bersedekah.

Karenanya, sebagai umat Islam, alangkah baiknya kita memperbanyak sedekah, meskipun jumlah nominalnya tidak terlalu banyak karena kebaikan amalan itu tidak dilihat dari jumlahnya, tapi dari istiqamahnya.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ