Maafkan, Tapi Tidak Melupakan, Prof. Quraish Shihab: Itu Bukan Maaf Namanya

Maafkan, Tapi Tidak Melupakan, Prof. Quraish Shihab: Itu Bukan Maaf Namanya

Pahala memberi maaf sangatlah besar di dalam Islam. Allah memberi rahmat kepada orang yang melupakan kesalahan orang lain, memaafkan, dan berbuat baik kepada orang yang sudah dimaafkan

Maafkan, Tapi Tidak Melupakan, Prof. Quraish Shihab: Itu Bukan Maaf Namanya

Memaafkan kesalahan orang lain bukan perkara mudah, terlebih lagi memberi maaf kepada orang yang sudah menyakiti perasaan dan berbuat jahat kepada kita. Pahala memberi maaf sangatlah besar di dalam Islam. Allah memberi rahmat kepada orang yang melupakan kesalahan orang lain, memaafkan, dan berbuat baik kepada orang yang sudah dimaafkan.

Ketika sudah memaafkan kesalahan orang lain, kita berati sudah melupakan kesalahan orang itu kepada kita, dan siap untuk membangun hubungan baik dengan mereka. Sehingga di dalam Islam tidak ada istilah “sudah saya maafkan, tapi belum saya lupakan”, sebab memaafkan itu sama saja dengan melupakan. Kalau masih diingat dan dirasakan, bukan maaf namanya.

“Tidak benar itu istilah saya maafkan, tapi tidak saya lupakan. Kalau anda maafkan, anda harus lupakan,” Jelas Prof. Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab.

Yang dimaksud dengan maaf, kata penulis Tafsir al-Misbah ini, adalah menghapus bekas luka di dalam hati, sesuatu yang sudah berlalu, dan tidak ada bekasnya. Seperti kita mencoret kertas, kemudian kita hapus coretan itu, sehingga kertasnya kembali bersih dan putih. Itulah yang disebut dengan maaf.

Maaf itu ada tingkatannya. Yang paling rendah adalah menutupi. Seperti coretan kertas tadi, kemudian ditutupi dengan tipp ex, tulisannya masih ada tapi tidak tampak. Tingkatan berikutnya adalah menghapus coretan itu. Ini seperti orang yang mengapus coretan di atas kertas. Coretannya hilang, kertasnya bersih. Tingkatan paling tinggi adalah berbuat baik. Maksudnya, memaafkan dengan cara berbuat baik kepada orang yang diberi maaf. Ini sering disebut dengan membuka lembaran baru.

Inilah yang dimaksud dalam firman Allah surat Ali Imran ayat 134:

 وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِين

Artinya:

“Dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS: Ali Imran ayat 134)

Allah mencintai orang berbuat baik, apalagi berlaku baik kepada orang yang sudah dimaafkan kesalahannya. Kalau Tuhan sudah cinta kepada hamba-Nya, apapun akan diberikan untuknya. Bahkan yang tidak terbayang sekalipun, tidak pernah dicita-citakan, juga bisa diberi Allah SWT.