Di antara tujuan puasa adalah latihan untuk mengontrol diri, self-control. Mengendalikan diri sendiri bukan perkara mudah. Sebab itu, selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, umat Islam dilatih untuk mengontrol dirinya, belajar untuk mengendalikan hawa nafsu, fokus pada perintah Allah, tidak terlena godaan setan dan maksiat.
Orang yang mampu mengontrol diri, menjaga diri agar tidak terjebak pada kemaksiatan, dan mendorong dirinya untuk terus-menerus melakukan perintah Allah, diistilahkan al-Qur’an dengan orang yang bertakwa (al-Muttaqin). Inilah yang menjadi tujuan utama puasa. Seperti disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 183:
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَیۡكُمُ ٱلصِّیَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Artinya:
“Wahai orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa, sebagaimana diwajibkan bagi orang-orang sebelum kalian, semoga kalian menjadi orang yang bertakwa.” (QS: Al-Baqarah ayat 183)
Imam Fakhruddzi Arrazy, dalam Mafatihul Ghaib, ketika menafsirkan ayat ini menjelaskan bahwa puasa melahirkan ketakwaan, yang mana salah satu tujuan takwa itu adalah untuk meredam dan mengontrol hawa nafsu. Ada banyak kesalahan dan kemaksiatan yang lahir dari hawa nafsu, terutama nafsu yang timbul perut dan kemaluan.
Sayyidina Ali bin Abu Thalib mengatakan, “Anak Adam dapat binasa karena dua anggota tubuh: perut dan kemaluan.”
Apa yang dikatakan Sayyidina Ali ini sesuai dengan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah pernah ditanya, faktor apa yang membuat orang banyak masuk surga? Nabi SAW menjawab, ‘Taqwa dan akhlak yang bagus.’ Kemudian Nabi ditanya lagi, apa yang menyembabkan banyak orang masuk neraka? “Dua anggota tubuh: perut dan kemaluan,” jawab Nabi (HR: Ibn Majah).
Ada banyak kerusakan di dunia ini terjadi karena manusia tidak bisa mengonyrol perut dan kemaluaannya. Puasa merupakan salah satu latihan terbaik untuk mengendalikan perut dan kemaluan. Itulah tujuan hakikat dari puasa. Kalau manusia sudah mampu mengendalikan nafsunya, kedekatan dirinya dengan Allah SWT juga akan semakin terjalin, dan semakin termotivasi untuk beribadah pada Allah SWT.