JAKARTA, ISLAMI.CO – Saat buka Kick Off Peringatan Hari Santri 2024, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa seorang santri patut bangga karena dirinya menjadi seorang santri.
“Banggalah kalian menjadi seorang santri. Karena menjadi santri berarti kalian bisa menjadi apa saja,” ujar Menag dalam acara Religion Festival dan Kick-Off Hari Santri 2024, Rabu (9/10) di Jakarta International Festival, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Gus Men atau Gus Menteri, sapaan Menteri Agama mencontohkan sejumlah tokoh nasional yang memiliki latar belakang santri.
Misalnya, kata dia, dari kalangan Presiden terdapat sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Presiden ke-4 RI).
“Kita punya presiden santri yang namanya Gus Dur,” ujarnya.
Tak hanya Presiden, santri juga bisa menjadi menteri, direktur, jenderal TNI, jenderal polisi, dan sebagainya.
“Pada pokoknya santri itu bisa menjadi apa saja,” tuturnya.
Menurut Gus Men, seorang santri memiliki kesempatan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak yang bukan santri.
“Kalian memiliki kesempatan luar biasa dibandingkan anak-anak yang bukan santri,” ucap Gus Men kepada para santri yang hadir dalam Religion Festival.
Bagi Gus Men, Peringatan Hari Santri merupakan bentuk apresiasi negara kepada para santri yang telah memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia.
“Tanpa adanya santri, maka tidak akan pernah ada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, pemilihan 22 Oktober sebagai Peringatan Hari Santri ditujukan untuk mengenang salah satu peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu Resolusi Jihad.
Resolusi Jihad adalah sebuah fatwa yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945 oleh KH. M. Hasyim Asya’ari, Pendiri Nahdlatul Ulama untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Gus Men sempat melontarkan candaan tentang perbedaan sandal dengan santri.
“Sandal itu kalau ditinggal di masjid, hilang. Tapi santri kalau ditinggal di masjid, tidur,” candanya yang disambut dengan gelak tawa para hadirin.
Ia menambahkan, “tapi itu keberkahan yang luar biasa. Tidurnya santri saja berkah, apalagi kalau dia mau belajar, mengaji, mengikuti apa kata gurunya, Insya Allah apapun yang diinginkan oleh santri pasti akan terwujud.”