Bagi orang yang beriman, nikmat dan azab kubur merupakan suatu hal yang nyata akan dihadapi setiap orang. Orang yang berbuat baik selama hidupnya tentu akan mendapatkan kenikmatan kubur. Sebaliknya, orang yang durhaka dan seringkali melanggar aturan Allah pasti akan merasakan pedihnya azab kubur. Syekh Abu Bakar Syatha dalam I‘anatut Thalibin menyebutkan dua amalan agar terhindar dari hal yang mengerikan ketika di alam kubur nanti.
Pertama, orang yang selama sakit membaca surah al-Ikhlas sebanyak seratus kali, kemudian wafat, itu tidak akan mengalami fitnah kubur, selamat dari huru-hara kubur, dan melewati jembatan siratalmustakim melalui sayap-sayap malaikat. Pembacaan surah al-Ikhlas bisa dilakukan di dalam hati bagi orang sakit yang sudah tidak mampu beraktivitas apa pun.
Kedua, orang yang berzikir selama sakit dengan zikiran la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz zholimin sebanyak empat puluh kali itu akan diberikan pahala sebesar pahala orang yang mati syahid. Kalau pun nantinya ia sembuh, maka Allah akan mengampuni seluruh dosanya.
Dalam keterangan lain, Syekh Abu Bakar Syatha menyebutkan bahwa orang yang meninggal pada malam Jumat atau hari Jumat itu akan selamat dari fitnah dan azab kubur. Tentu kematian pada malam Jumat atau hari Jumat bukanlah sesuatu hal yang dapat kita pilih. Ini tentu tergantung pada amal perbuatan seseorang. Semoga kita diberikan wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Selengkapnya, klik di sini