Apakah Masih Boleh Puasa Setelah 6 Hari Pertama Syawal?

Puasa di dalam Islam ada dua macam: ada yang wajib, dan ada yang sunnah. Puasa wajib contohnya puasa Ramadhan, puasa qadha, dan lain-lain. Puasa sunnah ada banyak macam contoh, puasa senin-kamis, puasa Daud, puasa enam hari di bulan syawal, dan lain-lain. Di antara puasa sunnah yang dianjurkan dalam Islam adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Dalilnya hadis riwayat Muslim:

من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

Artinya:

“Siapa yang berpuasa penuh di bulan Ramadhan, kemudian menyambungnya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti ia puasa selama setahun” (HR: Muslim)

Perlu diingat, puasa Syawal dikerjakan setelah tanggal 1 syawal. Diharamkan mengerjakan puasa Syawal pada hari raya Idul Fitri. Sebab, puasa pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha termasuk hari yang diharamkan puasa.

Puasa Syawal paling baik dilakukan setelah satu syawal, apalagi kalau bisa mengerjakan selama enam hari berturut-turut. Tapi apakah masih boleh puasa Syawal dilakukan setelah tanggal 7 syawal?

Ulama beda pendapat terkait masalah ini, setidaknya ada tiga pendapat:

Pertama, sebagian ulama mengatakan puasa setelah 7 Syawal masih dibolehkan dan orang yang mengerjakannya masih dapat keutamaan puasa Syawal, dengan catatan bahwa dia tidak melakukan puasa enam hari di bulan syawal itu karena udzur: seperti sakit, haid, nifas, dan lain-lain.

Kedua, ada juga ulama yang mengatakan, puasa setelah 6 hari pertama di bulan Syawal itu tidak mendapat keutamaan, karena keutamaan Syawal adalah di enam hari pertama.

Ketiga, sebagian ulama berpandangan bahwa puasa setelah 6 hari pertama bulan syawal masih dibolehkan, dan mendapat keutamaan puasa Syawal.

Kebanyakan ulama mengatakan, puasa setelah 6 hari pertama Syawal masih dibolehkan. Hanya saja mereka berbeda pendapat, apakah mendapat keutamaan seperti 6 hari pertama Syawal apa tidak. Ada baiknya kita lakukan puasa Syawal di enam hari pertama setelah 1 Syawal. Tapi kalau memang tidak bisa melakukannya, karena berbagai alasan, kita masih dibolehkan untuk mengerjakannya.