Seiring berjalannya waktu, Allah menghendaki Nabi Yusuf bertemu dengan saudara-saudaranya yang dahulu mencoba membunuhnya. Namun dengan keadaan yang berbeda. Bila dahulu Nabi Yusuf adalah seorang remaja yang tak berdaya, kini Nabi Yusuf adalah seorang pejabat Mesir. Dalam surat Yusuf ayat 58-61, Allah berfirman:
وَجَاءَ إِخْوَةُ يُوسُفَ فَدَخَلُوا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ () وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ أَلَا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ () فَإِنْ لَمْ تَأْتُونِي بِهِ فَلَا كَيْلَ لَكُمْ عِنْدِي وَلَا تَقْرَبُونِ () قَالُوا سَنُرَاوِدُ عَنْهُ أَبَاهُ وَإِنَّا لَفَاعِلُونَ
Wajaa’a ikhwatu yuusufa fadakhaluu ‘alaihi fa’arafahum wahum lahu mungkiruun. Walammaa jahhazahum bijahaazihim qaala’tuunii biakhil lakum min abiikum alaa tarauna annii uufil kaila waanaa khairul mungziliin. Faillam ta’tuunii bihi falaa kaila lakum ‘indii walaa taqrabuun. Qaaluu sanuraawidu ‘anhu abaahu wainnaa lafaa’iluun.
Artinya:
“Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir} lalu mereka masuk ke (tempat) nya. Maka Yusuf Mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal (lagi) kepadanya. Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya, ia berkata: ‘Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan persediaan makanan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu? Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat persediaan makanan lagi dari padaku dan jangan kamu mendekatiku.’ Mereka berkata, ‘Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (kemari) dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya.’” (Surat Yusuf ayat 58-61)
Paceklik Melanda Kan’an
Bagaimana bisa saudara-saudara Nabi Yusuf yang tinggal cukup jauh dari tempat Nabi Yusuf datang ke Mesir, kemudian secara tidak sengaja dan tanpa mereka sadari bertemu Nabi Yusuf? Hal ini berkaitan dengan jabatan Nabi Yusuf sebagai bendaharawan Mesir, dan bagaimana ia melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menjaga perekonomian Mesir selama tujuh tahun masa paceklik.
Imam Ibnu Katsir mengutip keterangan para ahli tafsir, bahwa Nabi Yusuf berhasil mengumpulkan kebutuhan pokok manusia dalam jumlah besar selama tujuh tahun masa berhasilnya panen. Sehingga saat masa tujuh tahun paceklik datang, dan kelaparan menyebar luas sampai ke Kan’an; daerah tempat Nabi Ya’qub bersama anak-anaknya tinggal, maka kerajaan Mesir sudah memiliki persiapan untuk menanggulangi kelaparan yang terjadi.
Maka kerajaan Mesir pun menjadi tempat tujuan manusia dari berbagai daerah untuk mencari persediaan makanan. Dan di antara mereka yang datang mencari persediaan makanan adalah saudara-saudara tiri Nabi Yusuf, yang datang ke Mesir atas perintah ayah mereka. Mereka datang ke Mesir dengan sejumlah barang berharga untuk mereka tukarkan dengan bahan pokok yang mereka butuhkan.
Saudara-saudara tiri Nabi Yusuf datang ke Mesir tanpa membawa Bunyamin; saudara kandung Nabi Yusuf, yang tidak diizinkan ikut pergi oleh ayahnya dan menjadi putra kesayangan setelah Nabi Yusuf tiada. Saat mereka sampai di Mesir, Nabi Yusuf yang duduk di kursi singgasananya dapat mengenali mereka. Sementara saudara-saudara tirinya, tidak mengenalinya. Lalu terjadilah perbincangan di antara mereka.
“Apa yang membuat kalian datang ke negaraku?” Tanya Nabi Yusuf.
“Wahai tuan menteri, kami datang untuk memperoleh persediaan makanan,” Jawab saudara-saudara Nabi Yusuf.
“Jangan-jangan kalian mata-mata?”
“Kami berlindung pada tuhan atas hal itu”
“Lalu darimana asal kalian?”
“Dari negara Kan’an. Dan ayah kami adalah Nabiyullah Ya’qub”
“Apakah ia memiliki anak selain kalian?”
“Ya, kami ada 12 bersaudara. Lalu saudara paling kecil hilang di padang sahara. Ia adalah putra paling dikasihi ayah kami. Dan tersisalah satu orang saudara kandunganya. Maka ayah kami menahannya untuk pergi untuk menghibur diri atas putra kesayangannya yang hilang”
Usai perbicangan itu, Nabi Yusuf memerintahkan para prajurit Mesir untuk memuliakan mereka.
Permintaan Untuk Mengajak Bunyamin
Saat para saudara-saudara Nabi Yusuf sudah memperoleh apa yang mereka butuhkan, dan mereka bersiap-siap kembali ke Kan’an, tanpa mengetahui bahwa orang mereka ajak bicara sebelumnya adalah Nabi Yusuf, Nabi Yusuf berpesan kepada mereka untuk membawa Bunyamin. Nabi Yusuf tahu bahwa mereka akan mendapatkan kendala untuk membawa Bunyamin ke Mesir. Untuk itu Nabi Yusuf mengatakan beberapa perkataan untuk mendorong mereka kembali ke Mesir sembari membawa Bunyamin.
Perkataan tersebut antara lain: Pertama, Nabi Yusuf menyatakan telah memberi mereka persediaan makanan yang sebanding sesuai harta yang mereka berikan sebagai gantinya. Kedua, Nabi Yusuf memberi ancaman tidak akan memberi mereka persediaan makanan lagi bila mereka datang tidak membawa Bunyamin. Menanggapi hal itu, saudara-saudara Nabi Yusuf berjanji akan membujuk ayah mereka agar memberi izin Bunyamin pergi bersama mereka ke Mesir.