Tafsir Surat Yusuf Ayat 43-45: Ketika Nabi Yusuf Diminta Menafsirkan Mimpi Raja Mesir

Tafsir Surat Yusuf Ayat 43-45: Ketika Nabi Yusuf Diminta Menafsirkan Mimpi Raja Mesir

Surat Yusuf ayat 43-45 ini mengisahkan seorang raja yang mimpi aneh, kemudian meminta Nabi Yusuf untuk menafsirkannya

Tafsir Surat Yusuf Ayat 43-45: Ketika Nabi Yusuf Diminta Menafsirkan Mimpi Raja Mesir
Kitab-kitab yang disusun rapi.

Ketika Nabi Yusuf di penjara, Raja Mesir mimpi aneh. Dalam mimpi tersebut, Sang Raja melihat tujuh ekor sapi dan tujuh bulir padi. Nabi Yusuf akhirnya dipanggil untuk menerjemahkan mimpi sang raja. Dalam surat Yusuf ayat 43-45 dikisahkan:

وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّي أَرَى سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ إِنْ كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ () قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيلِ الْأَحْلَامِ بِعَالِمِينَ () وَقَالَ الَّذِي نَجَا مِنْهُمَا وَادَّكَرَ بَعْدَ أُمَّةٍ أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِهِ فَأَرْسِلُونِ

 Waqaalal maliku innii araa sab’a baqaraating simaaniy ya’kuluhunna sab’un ‘ijaafuw wasab’a sumbulaatin khudhriw waukhara yaabisaatiy yaa ayyuhal malau aftuunii fii ru’yaaya ing kuntum lirru’yaa ta’buruun. Qaaluu adhghaatsu ahlaamiw wamaa nahnu bita’wiilil ahlaami bi’aalimiin. Waqaalal ladzii najaa minhumaa waddakara ba’da ummatin anaa unabbiukumm bita’wiilihi faarsiluun.

 Artinya:

“Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), ‘Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering.’ Hai orang-orang yang terkemuka, ‘Terangkanlah kepadaku tentang ta’bir mimpiku itu jika kamu dapat mena’birkan mimpi.’ Mereka menjawab, ‘(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta’birkan mimpi itu.’ Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya, ‘Aku akan memberitakan kepadamu tentang ta’bir mimpi itu, Maka utuslah aku (kepadanya).’” (Surat Yusuf ayat 43-45)

Singkatnya, dalam mimpi tersebut, sang raja melihat ada tujuh sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh sapi betina yang kurus. Dan ia juga melihat tujuh bulir padi yang masih muda dan tujuh bulir padi yang sudah kering. Mimpi yang aneh dan menyalahi logika manusia. Bagaimana hewan yang lemah bisa memakan yang lebih kuat?

Sang raja merasa mimpi yang dialaminya bukan mimpi yang biasa. Hal ini dibuktikan dengan bagaimana Al-Qur’an mengisahkan dalam surat surat Yusuf ayat 43-45, usai memimpikan hal itu, raja mengumpulkan banyak bawahannya dalam rangka untuk mengetahui arti dari mimpi tersebut. Bawahan yang dipanggilnya pun juga bukan orang biasa, melainkan orang-orang ahli dalam bidangnya.

Ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 43-45, Imam Ibnu Katsir menjelaskan, sang raja menganggap bahwa mimpi yang dialaminya bukanlah mimpi yang biasa. Ia amat gelisah dan gundah. Ia merasa penasaran dengan arti dari mimpi tersebut. Oleh karena itu, ia pun mengumpulkan bawahannya yang terdiri para tukang sihir beserta para pejabatnya, dan mencari tahu dari mereka apakah arti tentang mimpi tersebut.

Imam ar-Razi memberikan penjelasan dengan agak berbeda. Melihat di dalam mimpinya ada sebuah kejadian yang aneh, yaitu bagaimana bisa sapi kurus yang notabene hewan lemah bisa memakan sapi gemuk, sang raja merasa bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk. Sang raja meyakini bahwa mimpi itu sedang membawa peringatan tentang hal buruk untuk dirinya. Dan yang membuat dirinya penasaran, bagaimana hal buruk itu bisa terjadi? Untuk itu ia mencari orang yang bisa menafsirkan mimpinya. Sayangnya orang-orang yang dipanggilnya malah menyatakan bahwa mimpi yang dialaminya tidak memiliki arti apa-apa.

Mendatangi Nabi Yusuf di Penjara

Allah kemudian berkehendak membuat sang pramusaji minuman raja, kembali ingat dengan sosok Nabi Yusuf yang saat itu masih di penjara. Nabi Yusuf telah berhasil mengartikan dengan tepat mimpi yang dialaminya serta temannya yang berakhir naas. Barangkali Nabi Yusuf juga bisa mengartikan mimpi yang dialami raja dan tidak berhasil ditafsirkan oleh banyak orang itu.

Maka sang pramu saji itupun meminta izin untuk menemui Nabi Yusuf di penjara. Ia berjanji akan kembali datang dengan membawa arti tentang mimpi tersebut. Nabi Yusuf kemudian berhasil menjelaskan arti mimpi tersebut. Dan ini membuat sang raja bersimpati dan kembali menyelidiki kasus yang membuat Nabi Yusuf di penjara dan kemudian berakhir dilepaskannya Nabi Yusuf dari penjara.