Peristiwa keluarnya mayat-mayat dari kubur pada hari kiamat bukanlah imaji semata. Kelak, hal itu akan benar-benar terjadi. Al-Qur’an telah menggambarkan kondisi hari kiamat, salah satunya dalam surah az-Zalzalah,
Allah Swt memulai surah az-Zalzalah dengan kata “idza” (apabila). Prof. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah mengemukakan, kata “idza” dalam bahasa Arab menunjukkan sesuatu yang pasti terjadi. Berbeda dengan kata lainnya yang memiliki arti harfiah sama, misalnya kata “in” yang menunjukkan sesuatu yang jarang terjadi, atau kata “lau” yang digunakan untuk suatu hal yang mustahil terjadi.
Baca juga: Masjidil Aqsa Dipasangi ‘Speaker’ oleh Israel, Dianggap untuk Mengendalikan Warga Palestina
Saat hari kiamat tiba, alam akan memberikan tanda-tanda. Misalnya bumi akan berguncang dengan guncangan yang amat hebat. Saking dahsyatnya, bumi akan memuntahkan semua beban berat yang selama ini dipikulnya, mulai dari hewan, barang tambang, pondasi bangunan, hingga jasad-jasad yang terkubur dalam tanah.
Dalam surah yang diturunkan di Makkah ini, kata “al-ardh” diulang kembali pada ayat kedua. Menurut Prof Quraish Shihab, pengulangan ini menandakan guncangan dan keluarnya isi perut bumi terjadi di seluruh wilayah dunia, tanpa terkecuali, sehingga setiap manusia akan menyaksikannya. Inilah salah satu yang membedakan antara gempa bumi biasa dan guncangan hari kiamat.
Saat kiamat tiba, bunker yang sangat kuat, yang berada di bawah tanah maupun di lautan sekalipun tak akan pernah bisa selamat dari goncangan ini. Sehingga manusia sepintar dan sekuat apapun tak akan mampu menghindarinya.
Setelah sangkakala ditiupkan, seluruh manusia akan dicabut nyawanya hingga tak ada satu pun yang tersisa. Lalu setelah sangkakala dibunyikan untuk kedua kalinya, seluruh manusia akan dibangkitkan. Mayat-mayat yang telah dikeluarkan dari persemayamannya akan dibangkitkan dan dihidupkan kembali untuk menuju tuhannya, Allah Swt. Bahkan tubuh manusia yang sudah hancur dan hanya tersisa sebesar debu pun dapat dihidupkan lagi.
Pada hari itu, manusia akan dibangkitkan dalam kondisi bermacam-macam, sesuai dengan amal perbuatannya selama di dunia.
Baca juga: Saudaraku, Mengapa Kita Sulit Berkata Maaf?
Maka, tatkala padang mahsyar telah terhampar, seluruh umat manusia, dari zaman Adam hingga hari kiamat akan dikumpulkan. Mereka nampak seperti laron karena begitu banyak jumlahnya.
Di tempat itu, manusia akan mempertanggungjawabkan setiap detik perbuatan yang pernah dilakukannya di dunia. Setiap bagian tubuhnya akan bersaksi, demikian pula tempat-tempat yang pernah ia singgahi. (AN)
Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca di Tafsir Surah az-Zalzalah dalam Tafsir al-Mishbah. Baca tulisan tentang tafsir Al-Misbah di sini. Kamu juga bisa order di sini Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab (diskon 10%).