Palestina terus berkonflik, warga yang mengungsi kian banyak saja. Saat ini jumlah warga Palestina yang mengungsi di Lebanon mencapai ratusan ribu orang. Menurut data statistik negara beribukota di Beirut tersebut, kini pengungsi mencapai angka 174.422 pada tahun 2017 lalu.
Data tersebut diungkapkan oleh Maral Tutelian Guidanian, Direktur Jenderal Administrasi Statistik Pusat Lebabon sabagaimana dikutip oleh Antara. Dalam data tersebut juga diungkapkan bahwa pengungsi Palestina hidup di 12 kamp pengungsi dan berada dalam 146 kantong daerah di 5 provinsi yang berada di Lebanon.
Dari jumlah itu, sebanyak 45 persen tinggal di kamp utama dan sisanya di perbatasan dan daerah.
Konflik yang terjadi di Palestina memang seolah tiada habisnya. Ditambah, belakangan bertambah parah lagi setelah pengakuan Yerussalem sebagai ibukota baru Israel menggantikan Tel Aviv oleh negara adidaya Amerika Serikat.
Meskipun secara resmi PBB memang menolak Yerussalem sebagai ibukota baru Israel, tetap saja ada beberapa negara yang mengikuti jejak Amerika Serikat dengan memindahkan konsul mereka dari Tel Aviv ke Yerussalem. Salah satunya Guatemala. Dan publik di negara tersebut pun dengan lantang menolak. Efeknya, hura-hura terjadi di mana-mana.
Palestina lagi-lagi menjadi korban dan warga banyak yang memilih tidak kembali maupun mengungsi ke daerah lain. Lebanon menjadi salah satu negara tujuan mengungsi dari warga Palestina.
Pendudukan Palestina oleh Israel sendiri sudah berlangsung selama 50 tahun dan membuat kawasan tersebut tak henti-henti diranda konflik. Diperkirakan ada 600.000 warga Israel telah menduduki wilayah kota suci tersebut, 100.000 hektar tanah warga dirampas dan ribuan bangunan diambil alih.