Prof. Quraish Shihab: Fungsi Habib Sebagai Teladan, Penyelesai Masalah, Bukan Penyebab Masalah

Prof. Quraish Shihab: Fungsi Habib Sebagai Teladan, Penyelesai Masalah, Bukan Penyebab Masalah

Ada beberapa ayat yang menunjukkan bahwa kita harus menghormati keturunan Rasulullah. Itu sebabnya, Sayyidina Umar bin Khattab pernah berkata, saya lebih senang menjadikan keluarga Nabi gembira dibanding keluargaku sendiri. Ini sebagai bentuk tanda terima kasih. Tapi di sisi lain, keluarga Nabi juga harus tahu diri. Berikut penjelasan Prof. Quraish Shihab.

Prof. Quraish Shihab: Fungsi Habib Sebagai Teladan, Penyelesai Masalah, Bukan Penyebab Masalah
Prof. M. Quraish Shihab

Keturunan Rasulullah SAW di Indonesia biasanya dipanggil habib. Prof. Quraish Shihab termasuk orang yang tidak mau dipanggil Habib, sekalipun beliau memiliki silsilah tersebut.

Dalam program Shihab & Shihab, beliau menjelaskan bahwa ayahnya dulu pernah bertaka, “Tidak usah kamu berkata dirimu habib, tidak usah kamu yang menyatakan dirimu Profesor atau Doktor, biar saja dari kegiatanmu orang menilai, oh ini wajar dinamakan Habib, ini wajar dipanggil Profesor, dan seterunsya.”

Sebab itulah, Habib Abdullah al-Haddad berkata, jangan memakai pakaian kebesaran habib kalau akhlakmu tidak mencerminkan itu. Karena itu bisa berdampak buruk dan negatif.

Memang dalam sejarahnya, para habaib berkontribusi dalam perkembangan ajaran Islam, mereka berdakwah ke sana ke mari. Tapi yang perlu diperhatikan, agama mengajarkan tidak boleh mengungkit-ungkit jasa itu. Sebab yang mengislamkan itu bukanlah manusia, orang mau masuk Islam karena hidayah dari Allah SWT. Allah dalam surat al-Qashash ayat 56 berfirman:

إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya:

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS: Al-Qashash ayat 56)

Bersamaan dengan itu, kita juga tidak boleh menafikan jasa mereka. Kalau memang mereka punya kontribusi dalam dakwah, kita akui pula jasanya. Supaya bisa hidup terus berdampingan dan rukun.

Tugas Utama Seorang Habib

Tugas utama bagi keturunan Nabi adalah menjaga nama Nabi Muhammad dengan cara menunjukkan akhlak yang baik. Prof. Quraish Shihab mengatakan, “Tugas pertama itu adalah menampakkan akhlak yang luhur, karena Nabi tidak diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak.”

Sebab itu, seorang keturunan Rasulullah mesti menunjukkan akhlak yang baik. Bukan malah sebaliknya. Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, sudah sepantasnya keturunannya juga mengikuti hal itu. Kalau ada habaib yang tidak berakhlak baik, kerjanya hanya maki-maki orang, berati dia tidak melaksanakan fungsinya sebagai habib.

Prof. Quraish Shihab menambahkan, fungsi habib itu adalah teladan, menyelesaikan masalah, bukan jadi penyebab masalah. Menurutnya, ada beberapa ayat yang menunjukkan bahwa kita harus menghormati keturunan Rasulullah. Itu sebabnya, Sayyidina Umar bin Khattab pernah berkata, saya lebih senang menjadikan keluarga Nabi gembira dibanding keluargaku sendiri. Ini sebagai bentuk tanda terima kasih.

Tapi di sisi lain, keluarga Nabi juga harus tahu diri, kata Prof. Quraish. Karenanya, yang dimaksud dengan habib adalah orang yang dicintai dan mencintai. Tidak hanya dicintai masyarakat, tapi juga harus mencintai masyarakat.

“Kalau hanya mau dicintai, tidak mau mencintai, ya itu bukan habib dong. Kita harus mencintai masyarakat kita dan cinta itu tercermin dalam perlakuan kita yang baik,” Tambah Prof. Quraish Shihab.