Setiap ibadah di dalam Islam memiliki kemaslahatan bagi umat manusia. Sebagian ibadah memang tidak dirasakan manfaatya secara langsung di dunia, tetapi di akhirat kelak setiap orang akan merasakan ganjaran dari ibadah yang dikerjakannya di dunia.
Haji termasuk ibadah yang hikmah dan manfaatnya dijelaskan langsung dalam al-Qur’an dan hadis. Ada banyak manfaat yang didapatkan bila haji dikerjakan secara maksimal, penuh keikhlasan, dan mengikuti aturan pelaksanaan haji.
Di antara hikmah yang akan didapatkan jemaah haji ialah dosanya diampuni. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah dijelaskan:
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ، وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّه
“Orang yang beribadah haji karena Allah, dia tidak melakukan perbuatan keji dan fasik, maka dia seperti anak yang baru saja dilahirkan ibunya” (HR: Ibnu Majah)
Dalam hadis lain riwayat Ibnu Majah disebutkan:
أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِيمَانٌ لَا شَكَّ فِيهِ، وَغَزْوٌ لَا غُلُولَ فِيهِ،وَحَجٌّ مَبْرُورٌ: قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: حَجٌّ مَبْرُورٌ يُكَفِّرُ خَطَايَا تِلْكَ السَّنَةِ.
“Amalan paling utama di hari kiamat kelak ialah iman tanpa ragu, perang tanpa pengkhianatan, dan haji mabrur. Abu Hurairah berkata, ‘Haji mabrur menghapus dosa tahun itu’”. (HR: Ahmad)
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa orang yang melakukan ibadah haji dengan penuh kesungguhan dan mematuhi setiap aturan haji, dan mencapai derjat haji mabrur, dosanya akan diampuni Allah SWT. Bahkan, dalam sebuah riwayat dikatakan mereka akan kembali seperti bayi yang baru lahir.