Alhamdulillah saya ikut bersyukur dan mendoakan mudah-mudahan segenap jamaah haji kita senantiasa mendapatkan taufik dna hidayah Allah, selamat sejak kepergian hingga sampai kembali ke tanah air, dikaruniai kesehatan lahir bathin sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan diterima oleh Allah Swt.
Saran saya sedikit saja, ya. ‘kan sudah ditatar. Ini:
Hendaknya niat ditoto sebaik-baiknya dan seikhlas-ikhlasnya.
Perlu saya ingatkan bahwa ibadah haji, tidak seperti shalat, lebih mengandalkan lakunya daripada bacaan-bacaannya. Ini saya ingatkan karena tidak jarang saya jumpai jamaah yang karena terlalu konsentrasi daripada bacaan-bacaannya plus tetek bengek lainnya, lalu lupa memperhatikan ‘laku’ ibadah yang satu ini justru paling penting sering terjadi, melempar jumrah dari kejuhan dan seenaknya (bahkan acap kali malah kena kepala orang).
Berdasarkan pengalaman, ini penting: pengendalian diri mesti lebih diperketat. Maklum kumpul orang banyak yang bermacam-macam adatnya, ditambah factor iklim dan sikon lainnya, kadang-kadng jadi tidak sabaran. Padahal Allah dalam kitab suci-Nya, sudah wanti-wanti kepada orang-orang yang melaksanakan haji, agar dalam pengerjaan haji, tidak bertengkar (jidal), disamping tidak mengeluarkan kata-kata yang membangkitkan birahi (rafats), dan berbuat kefasikan (fusuq). Seperti dalam firman-Nya:
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menentapkan niatnya dalam bulan ini akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafast, berbuat fasik dan bantah-bantahan di dalam mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (Q.S. Al-Baqarah:197).
Jangan lewatkan kesempatan untuk berdoa di tempat-tempat mustajab seperti di Multazam (antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah), di Arafah dan sebagainya.
Dan last but least, jagalah kesehatan baik-baik. Apabila kabarnya suhu di sana saat ini panas seklai jangan segan-segan berkonsultasi dengan tim kesehatan. Tanya dan ikuti nasehat dokter. Kalau sampai sakit, Anda sendiri yang rugi, baik dari segi ibadah atau lainnya. Nah, ini saja.
Selamat beribadah haji. Hjjan mabruura, wa sa’yan masykuura, wa dzamban maghfuura, wa tijaaratan lan tabuura!.
Sumber: K.H. A. Musthafa Bisri, Fikih Keseharian Gus Mus, Khalista Hal. 140-141, Surabaya 2013.