Sepanjang hidupnya, setiap manusia pastilah pernah mencicipi kesenangan dan kelapangan hati, sebagaimana ia juga merasakan kesusahan dan kesempitan. Bilamana kesulitan atau kesempitan hidup itu telah mencapai puncaknya pastilah akan digantikan dengan kegembiraan atau kelapangan. Sebagaimana waktu malam yang gelap gulita pun jika telah tiba saatnya pastilah digantikan oleh terang benderangnya waktu pagi. Sesungguhnya berserta kesulitan itu ada kemudahan.
Dan di dalam mencicipi pahitnya penderitaan itu pastilah ada kasih sayang Allah yang meringankannya, hingga pada akhirnya Allah menganugerahkan kebahagiaan yang sempurna yang sama sekali tidak bercampur baur dengan rasa sedih. Persis sebagaimana saat malam gelap gulita yang dihiasi bintang gemintang gemerlap yang sinarnya mengurangi kegelapan malam, hingga pada ujungnya kegelapan itu lenyap sama sekali karena memancarnya sinar mentari dipagi hari.
Contoh lainnya seperti awan mendung yang membawa kebaikan pasti akan menurunkan hujan. Maka jika telah tiba saatnya pastilah datang awan gelap itu yang kemudian ada hujan. Oleh karena itu, apabila sedang menghadapi kesulitan apa saja hendaknya bersabar dan kesusahan itu pastilah akan hilang lenyap. Barangkali kalian tidak menyukai suatu perkara tetapi Allah menjadikan banyak kebaikan di dalamnya.
Pemberian Allah itu sangatlah banyak, semua anugerah itu disediakan agar jiwa raga segala ciptaan-Nya berbahagia dan tak kehilangan hidup bermakna. Renungkanlah dengan perenungan yang mendalam, bahwa keseluruhan pemberian Allah itu adalah wewangian yang menyenangkan hati manusia yang berbau tidak sedap. Maka berupayalah untuk mendatangi tempat yang semerbak mewangi itu dan raihlah saat ia tiba.
Maksudnya, agar kalian merenungkan hikmah pemberian Allah dan bersyukurlah dengan senantiasa menambah ketakwaan kepada-Nya sehingga nanti pasti memperoleh kebahagiaan dan kelapangan. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Ia akan memberikan jalan keluar bagimu dan memberimu rezeki dari cara yang tidak disangka-sangka.
Apabila saat merasakan kesedihan, kesulitan, penderitaan itu kita bisa bersabar dan mau merenungkan berbagai hikmah pemberian Allah serta mau banyak bersyukur, dapat dipastikan mendapatkan anugerah-Nya baik di dunia maupun di akhirat. Allah akan melimpahkan kebaikan yang banyak kepadamu, sebanyak air samudera yang ombaknya besar bergulung-gulung.
Semua makhluk itu berada dalam genggaman kekuasaan Allah, sehingga semua harus berserah diri pada anugerah-Nya dan kemahakuasaan-Nya. Sebagian mereka ada yang dikehendaki-Nya memiliki kelapangan dalam hal apa saja, rezekinya, ilmunya, pangkatnya dan sebagainya. Sedangkan sebagian lainnya ada yang disempitkan dalam hal apa saja, sempit rezekinya, sempit ilmunya dan rendah pula pangkat jabatannya atau sempit perkara-perkara lainnya.
Demikian pula naik turunnya atau maju mundurya manusia sebagai makhluk-Nya dalam hal apa saja sangatlah tergantung kepada peringkat dan derajat mereka masing-masing. Ada yang turun pangkatnya dan ada pula yang naik derajatnya. Terkadang ada yang meningkat dan beroleh kemajuan dan ada pula yang merosot dan mencicipi kemunduran. Pada hakekatnya semua itu telah ditentukan oleh Allah dengan membawa hikmahnya masing-masing.
Teruskan berdoa, berusaha dan jangan pernah berputus asa untuk menggapai kasih sayang-Nya. Berputus asa itu keburukan jiwa yang menjadi pertanda akan kehilangan segala-galanya.