Perhelatan akbar sepak bola dunia sudah selesai. Argentina, Prancis, Kroasia, dan Maroko adalah kontestan terkuat pada turnamen Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar itu. Berbagai torehan rekor dan catatan sejarah baru pun bermunculan. Namun sepak bola tidak hanya memperbincangkan bolanya saja, pemain bintang dan gaya hidup di luar lapangan juga menjadi perhatian publik.
Dunia sepak bola profesional level teratas sudah menjadi simbol kemewahan untuk para pemain bintang. Contohnya gaji setinggi langit pemain bintang macam penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe yang telah menunjang gaya hidup mewahnya.
Tak hanya Mbappe, pesepak bola muslim banyak yang berkesempatan membela klub top Eropa. Keberhasilan membela klub elit Eropa tentu berimbas pada penghasilan. Penghasilan itu menjadi pemantik performa pesepakbola.
Meski bergelimang harta, sejumlah pesepak bola muslim kelas dunia memiliki kemurahan hati. Mereka terbiasa memberikan bantuan kepada orang-orang kurang mampu dengan menyumbangkan sebagian penghasilan dan waktu di berbagai organisasi amal.
Salah satu pesepak bola muslim yang dikenal dermawan adalah pemain berkebangsaan Jerman dan membela klub liga Turki Istanbul Basaksehir, Mesut Ozil. Karakternya yang suka beramal tidak luput dari perhatian. Ozil juga menyumbangkan USD 100.000 atau Rp 1,5 M kepada umat islam selama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi virus corona beberapa waktu lalu.
Punggawa Timnas Jerman pada Piala Dunia 2014 ini melakukan hal yang luar biasa dengan menyumbangkanseluruh uang yang ia dapat setelah Jerman memenangkan turnamen tersebut. Sebelum turnamen, ia berjanji untuk membantu 11 anak-anak Brasil yang sakit dengan membayar perawatan rumah sakit. Total biaya medis yang ia sumbang mencapai 237 ribu poundsterling.
SelainOzil, Terdapat beberapa nama pemain sepak bola yang memiliki tujuan serupa. Di antaranya, Mohamed Salah, Yayasan Amal Mohamed Salah telah membantu 450 keluarga secara finansial dengan memberi mereka tunjangan bulanan. Sementara beberapa tahun yang lalu pemain bintang Liverpool tersebut telah memberi lebih dari 23 ribu poundsterling untuk membantu mantan pemain sepak bola di negara asalnya, Mesir.
Ia juga diketahui telah menyumbangkan 234 ribu poundsterling untuk pemerintah Mesir pada tahun 2017, ketika Mesir kala itu mengalami kesulitan ekonomi. Salah juga memberikan 2,5 juta poundsterling pada musim panas ini ke National Cancer Institute of Egypt setelah peristiwa serangan teroris di Kairo.
Bukan hanya menyumbangkan uang, ia juga memimpin kampanye antinarkoba dua tahun lalu. Alhasil, hotline Kementerian Sosial Solidaritas menerima 400 persen peningkatan panggilan sementara lewat video ditonton lebih dari delapan juta kali hanya dalam tiga hari.
Pesepak bola muslim berikutnya yang dikenal dermawan ialah Hakim Ziyech. Bintang Timnas Maroko tersebut selama ini tidak mengambil gaji dan bonusnya di Maroko selama gelaran Piala Dunia 2022. Semuanya telah disumbangkan. sejak bergabung dengan Timnas Maroko pada tahun 2015 silam, Ziyech tidak pernah mengambil sepeserpun gajinya dari timnas. Ia selalu menyumbangkan seluruh gajinya untuk keluarga miskin di Maroko atau keluarga para staf yang bertugas di timnas Maroko.
Kabarnya Ziyech juga menyumbangkan gaji timnasnya selama ini ke beberapa rumah sakit untuk pasien penderita kanker. Hal tersebut pun berlanjut di ajang Piala Dunia 2022. Ziyech akan menerima bonus dari Timnas Maroko sebesar 280 ribu pound atau setara Rp.5,4 miliar selama partisipasinya di ajang Piala Dunia kali ini. Dan uang itu rencananya juga akan disumbangkan.
Luar biasa, Itulah beberapa pesepakbola muslim yang terkenal dengan kedermawanannya. Di balik performa cemerlang karir sepakbolanya, mereka juga memiliki jiwa sosial tinggi. Padahal mereka lebih banyak tantangan karena lingkungan Eropa yang cenderung bergaya hidup mewah. Tapi mereka mampu menunjukkan amal kebaikan yang dapat mengharumkan agama Islam.