Tepat pukul 03.00 Waktu Arab Saudi, jamaah haji Indonesia gelombang kedua akhirnya mulai tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah. Jamaah yang perdana mendarat adalah dari kloter 24 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG).
Kedatangan jamaah asal Kabupaten Lebak dan Tangerang ini terasa istimewa. Selain tercatat menjadi kloter yang paling awal gelombang kedua, mereka mendapatkan sambutan khusus dari perwakilan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Kedatangan jamaah dengan layanan fasttrack ini juga disambut langsung oleh Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arsad Hidayat, Kepala Daerah Kerja Bandara Haryanto dan Konjen RI di Jeddah Eko Hartono.
Di dalam terminal, jamaah mendapat taburan bunga, setangkai bunga mawar, kurma, cokelat dan sebagian dihadiahi payung. Lantunan Talbiyah yang tak henti berkumandang di ruang terminal membuat suasana kedatangan 393 jamaah ini terasa sangat haru. Tak sedikit jamaah yang menitikkan air mata karena diliputi keharuan yang mendalam.
“Selamat datang bapak, ibu, selamat beribadah. Semoga tetap sehat dan mabrur,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi Arsad Hidayat.
Tepat pukul 03.15, jamaah pun satu per satu keluar dari gate khusus fasttrack di Zona A. Mereka bisa keluar cepat dari ruang terminal karena menikmati layanan fasttrack. Dengan layanan ini jamaah tak lagi menjalani pemeriksaan keimigrasian setiba di Arab Saudi. Pemeriksaan yang mereka lalui hanya sinar x untuk mengecek barang bawaan di tas tentengan.
Setiba di Bandara King Abdul Azis, jamaah haji gelombang 2 ini juga tampak sudah mengenakan pakaian ihram. Praktis, ini semakin mempercepat pergerakan jamaah. Dari masuk ruang terminal hingga masuk ke bus, jamaah rata-rata hanya butuh waktu sekitar 5 menit. Pada pukul 03.45, seluruh jamaah telah keluar dari area bandara.
Gambaran ini kontras jika jamaah masuk melalui pintu reguler. Biasanya jamaah membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam di bandara.
Sri Hartini Junaidin, jamaah yang pertama keluar dari gate A mengaku bersyukur mendapat layanan fasttrack karena bisa lebih cepat keluar bandara. Dia juga senang masuk dalam gelombang kedua karena bisa langsung menuju ke Mekkah lebih dahulu baru nantinya ke Madinah. “Senang sekali, cepat dan bisa hemat tenaga,” ujar jamaah asal Curugbitung, Lebak, Banten ini.
Habib, salah satu jamaah laki-laki mengatakan, sejak dari Asrama Haji Pondok Gede dirinya sudah diminta untuk mengenakan kain ihram. Ini dilakukan agar setiba di Jeddah, jamaah tak perlu lagi mandi atau berganti pakaian ihram. Apalagi dengan layanan fasttrack, membuat jamaah harus cepat naik bus menuju Mekkah setiba di Bandara Jeddah tanpa transit di plaza atau paviliun. “Jamaah sudah pakai ihram semua dari Jakarta. Untuk niat umrah juga sudah tadi pas pesawat memasuki Yalamlam (sekitar 1 jam jelang mendarat),” ujar Habib.