
Jakarta, Islami.co – Pendakwah Millenial Habib Husein Jafar Al-Haddar mengatakan bahwa kebiasaan umat muslim di Indonesiamuslim di Indonesia saat Ramadan adalah kualitas dan kuantitas ibadahnya menurun saat memasuki pertengahan Ramadan.
“Kebiasaan orang Indonesia ketika Ramadan itu ibadahnya semangat di awal, menurun di pertengahan, dan semangat lagi di akhir,” tutur Habib Jafar dalam acara Pesantren Kilat #ReconnectdenganAllah pada Sabtu (15/03/2025) siang.
Pendakwah kelahiran Bondowoso ini melanjutkan dengan mengutip sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa 10 hari pertama Ramadan itu rahmat, 10 hari kedua itu ampunan, dan 10 hari terakhir itu pembebasan dari api neraka.
“Bagaimana mungkin kita mendapat Rahmat Allah dan terbebas dari api neraka kalau Maghfirah-Nya (Ampunan-Nya) tidak kita dapat?” ujar Habib Jafar.
Lebih lanjut, alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyebut bahwa pertengahan Ramadan menjadi kunci, karena dasarnya, yakni Ampunan Allah, ada di sana.
“Diampuni dulu, baru mendapat Rahmat Allah, dan Rahmat Allah ini yang menjadi penyebab kita terbebas dari api neraka,” terangnya.
Menurut Habib Jafar, pola ibadah yang menurun ketika memasuki pertengahan Ramadan itu tidak sesuai dengan pola ibadah sebagaimana riwayat yang disebutkan sebelumnya.
Acara Pesantren Kilat #ReconnectdenganAllah diselenggarakan oleh Narasi berkolaborasi dengan Cari Ustadz. Acara ini digelar di Convention Hall, Smesco Indonesia, Jakarta.
Habib Jafar sendiri menjadi narasumber untuk segmen “Kajian Bareng Habib Jafar dengan tema: Kerja Sepenuhnya, Beribadah Sebanyak-banyaknya”.
(AN)