
Hari kedua Pesantren Kilat Narasi menjadi momen penting PPJ (Para Pencari Jodoh) untuk lebih banyak belajar dan mengenal apa itu jodoh dan bagaimana konsepnya. Ustadz Hilman Fauzi, seorang dai yang dikenal dengan kesantunan dan kutipan-kutipan inspiratifnya, mengisi salah satu sesi dengan tema “Apa Benar Jodoh Tak Kemana?”.
Dalam kajiannya, dai yang akrab disapa dengan A Hilman ini menyampaikan Quotes untuk mencairkan suasana.
“Pernikahan itu bukan perlombaan, bukan yang lebih cepat, itu lebih baik, belum tentu. Pernikahan itu bukan untuk dipercepat, bukan untuk diperlambat, semua akan hadir di waktu yang tepat,” ucapnya disambut gemuruh riuh peserta Pesantren Kilat di Grand Hall Smesco, Jakarta (16/03).
Ustaz Hilman menyampaikan empat konsep menarik tentang jodoh.
1. Jodoh Sudah Dijamin oleh Allah
Ustaz Hilman menegaskan bahwa jodoh sudah dijamin oleh Allah, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Untuk memperkuat argumennya, ia mengutip Surah Ar-Rum ayat 21, yang menyatakan bahwa Allah menciptakan pasangan agar manusia merasa tenteram dan penuh kasih sayang.
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
2. Jodoh Harus Dijemput
Menurut Ustaz Hilman, jodoh bukan untuk dicari, melainkan dijemput. Ia menjelaskan, “Ketika mencari, belum tentu ditemukan, tetapi jika dijemput, sudah pasti ada.” Ia memberikan dua tips untuk menjemput jodoh: “Ikhtiar Bumi” dan “Ikhtiar Langit”. Ikhtiar Bumi melibatkan usaha di dunia seperti ta’aruf, membuka diri, dan bergaul dalam lingkungan yang baik. Sementara Ikhtiar Langit melibatkan memperbaiki hubungan dengan Allah dan berdoa dengan cara yang benar, yaitu meminta ridha-Nya tanpa memaksa.
Dua ikhtiar menjemput jodoh di atas, menurut A Hilman terangkum dalam satu kata yaitu “Takwa”,
“Barang siapa yang bertakwa, maka Allah akan bukakan pintu untuknya dan akan memberinya rezeki yang tidak terhingga,” Ucap A Hilman membaca surah at-Talaq ayat 1-2.
3. Jodoh Harus Disyukuri
A Hilman juga mengingatkan bahwa banyak orang memiliki ekspektasi tinggi yang tidak sesuai dengan kapasitas diri. Ia menekankan bahwa jodoh itu soal keseimbangan. Pengharapan terhadap kriteria jodoh harus disesuaikan dengan kualitas diri kita. Ia juga menekankan pentingnya bersyukur dan mengurangi rasa tidak percaya diri.
“Kurangi insecure dan perbanyak bersyukur,” tambahnya.
4. Jodoh Harus Dijalani
Konsep terakhir adalah menjalani jodoh dengan niat karena Allah. Ustaz Hilman menekankan pentingnya beribadah bersama pasangan dan mencintai pasangan karena cinta kepada Allah. Jalani kehidupan karena Allah, bukan dengan siapa kita bersama, melainkan bagaimana kita beribadah bersama karena Allah. Jalin kasih karena Allah, cintai pasangan karena cinta kita kepada Allah. Menurutnya, jika jodoh kita baik, maka bersyukurlah; jika jodoh kita belum baik, maka bersabarlah.
Acara Pesantren Kilat Narasi 2025 kali ini mengangkat tema #ReconnectdenganAllah. Berbagai ustadz dan dai keren turut meramaikan acara yang berkolaborasi dengan Cari Ustadz ini, mulai Habib Jafar, Quraish Shihab, Najwa Shihab, Ustadz Dasad Latief, Ustadz Hilman Fauzi, dan beberapa publik figur yang lain.
(AN)