Jeddah, Islami.co – Keberanian Farhan Rizky Romadon, seorang korban dalam keributan antara warga dengan sekelompok mahasiswa yang terjadi di Setu, Tangerang Selatan, menuai sejumlah apresiasi.
Terbaru, Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, memberikan apresiasi kepada mahasiswa semester 6 tersebut.
“Aksi Farhan patut diapresiasi. Setiap kita sudah seharusnya menolak tindak kekerasan dan mengedepankan anti kekerasan. Ini bagian dari sikap moderat,” ujar Wibowo di Jeddah, Kamis (9/5) waktu setempat.
Sebagaimana diketahui, pada Minggu (5/5), terjadi keributan di Kampung Poncol, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, antara warga dengan sekelompok mahasiswa.
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, warga sekitar lokasi menggeruduk kontrakan mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat penggerudukan, sekelompok mahasiswa yang berada di kontrakan tersebut sedang menggelar doa Rosario menurut ajaran Katolik secara bersama-sama.
Farhan sendiri merupakan seorang mahasiswa muslim. Namun, ia tidak segan menolong para mahasiswa yang berbeda keyakinan dengannya. Tindakan ini patut dijadikan contoh.
“Farhan bisa menjadi contoh bagi kita bersama tentang persahabatan universal. Persahabatan yang tidak dibatasi sekat agama,” tutur Wibowo.
Wibowo menambahkan, persoalan keumatan sebaiknya diselesaikan dengan dialog, dan bukan dengan kekerasan. Ia meyakini, jika didiskusikan dengan baik, maka akan ditemukan solusi bersama atas suatu persoalan yang terjadi.
“Farhan juga mengingatkan kita tentang pentingnya menolak tindak kekerasan dan mengedepankan dialog,” tegasnya.
Pengakuan Farhan Rizky Romadon
Kepada kompas.com, Farhan Rizky Romadon yang tinggal di sekitar lokasi menceritakan bahwa dirinya berniat mencegah seorang warga yang membawa sebilah pisau.
Khawatir si warga akan datang ke lokasi keributan dan melukai para mahasiswa, Farhan coba meneriakinya. Naas, tindakan tersebut justru membuat dirinya celaka.
Warga yang tidak terima karena diteriaki menodongkan pisau ke arah perut Farhan. Saat ia coba menahan, ada warga lain yang datang dan menyabetkan pisaunya.
Farhan tidak bisa menghindar, jidatnya terkena sabetan pisau. Ia pun harus dilarikan ke Puskesmas terdekat dan menerima tiga jahitan di lukanya.
Editor: M Naufal Hisyam