Islami.co (Jakarta) — Penasihat Presiden Palestina, Mahmoud Al-Habbash, mengadakan pertemuan penting dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat (9/8).
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Dalam pertemuan tersebut, Mahmoud Al-Habbash mengungkapkan kekagumannya terhadap Retno Marsudi, yang diakui secara luas di kancah internasional karena dedikasinya dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.
“Anda (Retno) adalah ummu filistin (Ibu Palestina), sementara Sayyid Yahya adalah abu filistin (Bapak Palestina),” ungkap Mahmoud dikutip dari situs resmi PBNU, NU Online.
Mahmoud juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menlu Retno atas keberanian dan peran aktifnya dalam mendukung Palestina di pentas internasional. Ia bertekad untuk mengikuti nasihat yang diberikan oleh Gus Yahya dan Retno terkait pentingnya persatuan di Palestina. “Ini adalah pesan yang kami pegang teguh. Tujuannya adalah untuk persatuan Palestina,” tegasnya.
Melanjutkan pernyataannya, Mahmoud menyoroti posisi Retno Marsudi di Palestina, di mana sosoknya sangat dihormati.
“Setiap kali berbicara tentang sikap Indonesia, nama Menteri Retno selalu dikenang oleh rakyat Palestina,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahmoud berharap Indonesia dapat memainkan peran lebih besar dalam menggalang dukungan global untuk rakyat Palestina. Retno Marsudi juga menyampaikan kegembiraannya atas kehadiran Mahmoud di Indonesia, yang difasilitasi oleh PBNU.
“Saya berterima kasih kepada PBNU karena telah mengundang Mahmoud Al-Habbash, orang yang tepat untuk menggambarkan situasi di Palestina,” timpal Retno.
(AN)