Iman adalah syarat mutlak seseorang disebut beragama atau tidak. Ketika seseorang beriman kepada apa yang disebut rukun Iman dalam agama Islam, maka ia dikatakan beriman. Jika tidak, maka imannya menjadi hilang dan disebut sebagai kafir.
Dikisahkan, seperti dikutip dari kitab I’anah at-Thalibin karya Syekh Abu Bakar Syatha’, seorang bernama al-Hakim at-Tirmidzi, seorang ulama sufi, pernah bermimpi melihat Allah berkali-kali.
Dalam mimpinya itu ia mengadukan ketakutannnya agar iman tidak hilang. Lalu, Allah Swt. dalam mimpinya itu memberikan “ijazah” langsung berupa doa yang dibaca diantara sholat sunnah qabliyah dengan shalat subuh. Bacaan ini dibaca empat puluh satu satu kali. Berikut bacaannya
يا حي يا قيوم يا بديع السموات والأرض، يا ذا الجلال والإكرام يا الله لا إله إلا أنت، أسألك أن تحيي قلبي بنور معرفتك يا الله يا الله يا الله يا أرحم الراحمين
Ya Hayyu Ya Qayyum Ya Badi’ as-Samaawaati wa al-Ardhi Ya Dza al-Jalaali wa al-Ikraam, Ya Allah La Ilaaha Illa Anta, As.aluka an tuhyiya qalbii bi nuur ma’rifatika Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Arhama ar-Raahimiin.
Wahai Yang Maha Hidup, Maha Tidak Bergantung, Maha Mengurusi Seluruh Langit dan Bumi, Pemilik Segala Kebesaran dan Kemuliaan. Ya Allah tiada Tuhan selain Engkau, Aku memohon kepada Engkau agar menghidupkan hatiku dengan cahaya ma’rifat-Mu. Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, wahai Yang Maha Paling Mengasihi.
Wallahu A’lam.