Nama-nama Lain dari Ayat Kursi dan Keutamaannya

Nama-nama Lain dari Ayat Kursi dan Keutamaannya

Selain disebut sebagai Ayat Kursi, surah Al-Baqarah [2] ayat 255 juga memiliki beberapa nama dan sebutan lain yang disematkan padanya.

Nama-nama Lain dari Ayat Kursi dan Keutamaannya
Kaligrafi ayat kursi.

Ayat Kursi menjadi salah satu bacaan zikir yang sangat dianjurkan untuk dibaca. Itu karena keagungan yang dimiliki ayat tersebut, serta banyak faedah dan manfaat bagi yang membacanya. Di dalamnya terkandung lima Nama Dzat yang Maha Agung, antara lain Allahal-Hayyu (Yang Maha Hidup), al-Qayyum (Maha Berdiri Sendiri Mengurus Makhluk-Nya), al-‘Aliyyu (Yang Maha Tinggi), dan al-‘Adhim (Yang Maha Agung).

Nama-nama Ayat Kursi

Nama “ayat kursi” yang disematkan pada Q.s. Al-Baqarah [2] ayat 255 itu lantaran di dalamnya menyebutkan kata “kursi”. Selain itu, ayat tersebut juga memiliki nama atau sebutan lain yang disematkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Apa saja nama atau sebutan lain itu?

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam Abwab al-Faraj menyebutkan beberapa nama lain dari Ayat Kursi.

Pertama, ia dinamakan A’dhamul ayat (أعظم الآية) atau ayat yang paling agung. Hal ini didasarkan pada sebuah riwayat dari Ubay bin Ka’ab, bahwasanya Rasulullah bersabda:

“Wahai Abu Mundzir (julukan Ubay bin Ka’ab), tahukah engkau ayat dari Kitabullah yang paling agung?” Aku (Ubay) menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah bersabda: “(Ayat itu adalah) Allahu laa ilaaha illa Huwa al-Hayyu al-Qayyuum.”

Juga dalam sebuah riwayat dari Ar-Rabi’ bin ‘Abdullah al-Kalla’i, bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasul, apa ayat dari Kitabullah yang paling agung?” Rasulullah menjawab, “Ayat Kursi.”

Kedua, ia dinamakan Sayyidatu Ayi al-Qur`an (سيدة آي القرآن) atau pemimpin ayat-ayat Al-Qur`an. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:

“Segala sesuatu memiliki punuk, dan punuknya Al-Qur`an adalah surah Al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang merupakan pemimpin ayat-ayat Al-Qur`an, yaitu Ayat Kursi.”

Selanjutnya, ayat ini juga disebut sebagai ayat yang bisa mendatangankan pertolongan (musta’inin). Abu Qatadah pernah berkata, “Barangsiapa membaca ayat kursi pada masa-masa sulit, niscaya Allah akan membantunya.”

Selain beberapa nama di atas, nama-nama lain yang digunakan untuk menyebut Ayat Kursi adalah Ayat Penjaga, Ayat Pelindung, dan Ayat Pencegah dari segala keburukan, termasuk gangguan setan.

Amalan Membaca Ayat Kursi dan Faedahnya

Kelima Asma Allah yang disebutkan dalam Ayat Kursi memiliki rahasia masing-masing yang membawa manfaat dan faedah bagi siapapun yang membacanya. Tentunya membaca yang dimaksud adalah pembacaan yang konsisten dan berkelanjutan.

Syekh Muhammad bin Alawi al-Maliki mengatakan, “barangsiapa yang tekun berzikir dengan membaca tiga Asma Allah di awal Ayat Kursi (اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ), niscaya ia akan mendapatkan faedahnya secara cepat. Yakni faedah yang berkaitan dengan permintaan dari perkara duniawi, dan pengangkatan kedudukan dan derajatnya.”

Selanjutnya, Syekh Al-Maliki mengatakan, “barangsiapa yang tekun berzikir dengan membaca dua Asma Allah di akhir Ayat Kursi (الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ), ia akan memperoleh derajat yang tinggi dan kedudukan yang agung.” Beliau juga mengatakan, “barangsiapa yang takut akan dominasi penguasa yang semena-mena, atau orang zalim dan penganiaya, maka hendaknya ia membaca kedua Asma Allah itu.”

Faedah lainnya menurut Syekh Al-Maliki adalah, “barangsiapa yang membaca kelima Asma Allah dalam Ayat Kursi secara lengkap (اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ), dalam suatu perkara penting, dan membacanya secara tekun dengan menghadap kiblat dan pada saat waktu-waktu mulia dari beberapa waktu yang disunnahkan untuk berdoa, niscaya doanya akan dikabulkan oleh Allah.”