Sebanyak 90 peziarah memasuki komplek makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Mereka adalah tim panitia dan peserta Tunas Gusdurian, termasuk tokoh lintas-iman, serta koordinator nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid.
Berangkat dari Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, rombongan sebanyak dua bis tersebut tiba di Jombang pada pukul 9.30 WIB. KH. Muiz Aziz (Gus Muiz) dari Ponpes Denanyar Jombang memipin pembacaan tahlil dan doa untuk almarhum Gus Dur.
Juga, doa bersama lintas-iman menjadi salah satu rangkaian ziarah Gus Dur. Acara selanjutnya adalah prosesi tabur bunga oleh para peziarah yang hadir, kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama.
Prosesi ziarah ke makam Gus Dur ini berlangsung dengan hikmat sejak awal hingga akhir. Ziarah berakhir pada pukul 10.00 WIB.
Hadir pula di lokasi tersebut rombongan dari pemuka agama lintas-iman, seperti Bhikkhu dari Padepokan Dhammadipa Arama, Kota Batu, Jawa Timur, beberapa pendeta, pastur, pemimpin penghayat kepercayaan, dan tokoh-tokoh agama lainnya.
Menurut panitia penyelenggara, Bakhru Thohir, ziarah ke makam Gus Dur bukan saja dipahami sebagai ritual keagamaan, tetapi juga bentuk dari ekspresi kebudayaan.
“Pada akhirnya inkslusivitas Gus Dur terlihat melalui ziarah ini. Selama ini ziarah selalu identik dengan Islam, terutama Nahdlatul Ulama (NU). Tapi di sini kita bisa melihat indahnya keberagaman yang diwariskan oleh Gus Dur,” kata Bakhru.
Setelah sesi ziarah usai, rombongan Tunas Gusdurian bersama beberapa tokoh agama disambut oleh Gus Kikin, pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang untuk berkunjung ke kediamannya.
Rombongan Tunas Gusdurian kembali ke Asrama Haji Sukolilo pada pukul 11.00 WIB untuk bersiap memulai acara.
Sebagai informasi, Tunas Gusdurian 2022 akan dibuka secara langsung oleh Ny. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Di kesempatan yang sama, ada pula orasi kebangsaan yang dibawakan oleh Alissa Wahid dan sambutan dari Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si.