Islami.co (Yogyakarta) – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran, Ulil Abshar Abdalla, menyoroti ketidakadilan sejarah yang dialami oleh rakyat Palestina dalam diskusi bertajuk “Bagaimana Membantu Palestina” yang diselenggarakan di kafe Basa-Basi Surowajan, Yogyakarta (1/9).
Dalam paparannya, Gus Ulil mengungkapkan bahwa ketika Israel didirikan pada tahun 1948, ada sekitar 700 ribu orang Palestina yang diusir dari tanah mereka. “Jadi tanah Palestina itu bukan a country without people, tapi di tanah Palestina itu banyak orang-orangnya,” tegasnya, membantah klaim yang salah bahwa Palestina adalah tanah kosong sebelum berdirinya Israel.
Gus Ulil juga menyinggung slogan yang digunakan Israel pada masa pendiriannya, “Palestina is the country without People for People without country,” yang digunakan untuk melegitimasi pendudukan mereka. “Slogan ini jelas menyesatkan dan mengabaikan kenyataan bahwa tanah Palestina telah lama dihuni oleh rakyatnya sendiri,” tambahnya.
Gus Ulil menambahkan bahwa meskipun Palestina mungkin kalah secara militer, mereka telah memenangkan hati dan simpati masyarakat global. “Palestina mungkin bisa dikatakan kalah secara militer, tapi dia sebenarnya menang dalam sudut simpati masyarakat global,” ujarnya, menyoroti pentingnya dukungan internasional dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi dan aktivis, yang menunjukkan antusiasme dan kepedulian terhadap isu Palestina. Diskusi berjalan interaktif, dengan banyaknya pertanyaan dari peserta tentang sejarah Palestina dan langkah konkret yang dapat diambil untuk mendukung perjuangan mereka.
Menutup acara, Gus Ulil mengajak semua pihak untuk terus mengedukasi diri dan memperjuangkan keadilan bagi Palestina.
(AN)