Teks Khutbah Jumat: Meneladani Nabi yang Pemaaf Saat Dihina

Teks Khutbah Jumat: Meneladani Nabi yang Pemaaf Saat Dihina

Khutbah Jumat ini akan menjelaskan sikap nabi yang pemaaf saat dihina. 

Teks Khutbah Jumat: Meneladani Nabi yang Pemaaf Saat Dihina

Dalam Khutbah Jumat ini akan dijelaskan bagaimana sikap nabi yang pemaaf saat dihina. 

Teks Khutbah Jumat I

ألْحَمْدُ لِله الذِي أرْسَلَ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم بِكَامِلِ الشَّريْعةِ وخَالِصِ الدِّين. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ رَحْمَةً للْعَالَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أيُّهَا النّاسْ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، وهُوَ مَعَ المُتَّقيْن. وقَالَ اللهُ تعالى فِي كِتَابِهِ الْكَريْم وهُوَ أصْدَقُ القَائِلين. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْم ونَحْنُ على ذلِكَ منَ الشَّاهِديْنَ والشَّاكِرِيْن.

Ma’asyiral muslimin Jamaah Jumat Hafidzakumullah

Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kita untuk hidup dan melewati bulan maulid nabi yang mulia ini. Sudah selayaknya, kita sebagai umat Muhammad SAW bersyukur dan menggunakan waktu kita sebaik-baiknya untuk mengenal lebih dekat dan mengikuti jejak langkah akhlak beliau yang mulia.

Ma’asyiral muslimin Jamaah Jumat Hafidzakumullah

Suatu hari, Rasulullah SAW mendapatkan cobaan yang sangat berat. Kaum yang ia datangi untuk memberikan dakwah ternyata tidak mau menerimanya. Mereka menghina nabi, merendahkan, bahkan sebagian ada yang memukulinya hingga ia berdarah. Bukan membalas, nabi malah membaca doa saat ia dihina.

Berikut doa nabi saat dihina oleh sekelompok orang yang ia datangi:

اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمون

Allahummaghfir li qaumi fa innahum la ya’lamun.

“Ya Allah ampunilah kaumku, (mereka berbuat demikian) karena mereka tidak mengetahui.”

Baca juga: Begini Sikap Nabi Ketika Dihina dan Layak Diteladani

Doa nabi saat dihina ini bisa dilacak dalam hadis riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis lengkapnya diceritakan kronologi penghinaan dan pemukulan kepada nabi saat beliau berdakwah.

عن عبد الله بن مسعود  قال: كأني أنظر إلى رسول الله ﷺ يحكي نبيًّا من الأنبياء -صلوات الله وسلامه عليهم- ضربه قومه فأدمَوْه، وهو يمسح الدم عن وجهه، ويقول: اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمون(متفق عليه.

Saat itu beliau dipukul hingga berdarah. Pendarahan yang muncul di wajah nabi menunjukkan bahwa pukulan yang dilayangkan kepada nabi begitu sangat keras. Sambil mengusap darahnya, beliau tak lantas membalas perlakuan mereka. Alih-alih membalas, beliau malah mendoakan dengan doa di atas.

Kalimat fa innahum laa ya’lamun yang dibacakan nabi di atas menunjukkan bahwa nabi sangat memahami kondisi orang-orang yang menghina dan memukuli beliau. Mereka, bagi nabi, adalah orang-orang yang tidak mengetahui kemuliaan ajaran yang dibawa Nabi SAW. Jika mereka mengetahui, mereka pasti akan sadar dan merasa malu telah berbuat demikian.

Baca juga: Dihina Orang Lain, Belajarlah dari Rasulullah!

Hadirin Jamaah Jumat Hafidzakumullah

Doa nabi saat dihina ini juga menjadi cambuk bagi kita bahwa nabi sendiri bukanlah seorang pendendam. Nabi mengajarkan kepada kita cara terbaik untuk berdakwah dan mengenalkan ajaran Islam. Bukan dengan kekerasan, melainkan dengan kasih sayang.

Hal ini juga bisa kita jadikan referensi bahwa Nabi bukanlah orang yang pemarah saat dihina diri beliau. Bagi kita yang saat ini marah-marah saat mendengar nabi dihina, kita perlu intropeksi diri dan belajar banyak dari sikap nabi yang pemaaf saat dihina.

Hadirin Jamaah Jumat Hafidzakumullah

Habib Ali al-Jufri memberikan tanggapan terkait masalah penghinaan kepada nabi. Terutama gambar salah satu majalah di Perancis yang dianggap menghina nabi. Bukan marah dan memaki-maki sebagaimana beberapa orang, Habib Ali justru introspeksi diri.

Habib Ali al-Jufri menyebutkan bahwa orang yang menggambar nabi sejatinya mereka bukan menggambar nabi, melainkan menggambar perbuatan kita yang tidak seperti ajaran dan akhlak nabi.

Duhai Rasulullah, orang-orang bodoh yang menggambarmu, sejatinya bukan menggambarmu, melainkan menggambar apa yang mereka lihat pada diri kami, yang bertentangan dengan ajaran yang engkau bawa,” begitulah kata Habib Ali al-Jufri.

Akhlak Habib Ali al-Jufri ini mungkin perlu kita tiru. Saat ada orang yang kita anggap menistakan Islam atau menghina Nabi, jangan lantas kita marah kepada mereka. Siapa tahu, mereka berbuat demikian karena perbuatan kita yang membuat Islam terlihat rendah di mata pemeluk agama lain. Siapa tahu, mereka berbuat demikian karena melihat amal keseharian kita yang bertentangan dengan ajaran Islam dan akhlak nabi yang ramah dan damai. Kita tentu perlu introspeksi diri.

Hadirin Jamaah Jumat Hafidzakumullah

Demikian khutbah singkat yang bisa kami sampaikan, semoga menjadi gambaran yang jelas bagi segenap muslim untuk bersikap arif dan bijaksana dalam menanggapi setiap masalah. Marilah kita belajar dari sikap nabi yang pemaaf saat dihina oleh orang lain. Jangan sampai malah berbuat hal-hal yang malah membuat Islam menjadi rendah di mata orang lain. Semoga dapat memberi manfaat bagi segenap jamaah sekalin, khususnya bagi khatib pribadi. Amin ya Rabbal Alamin.

وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْ

Teks Khutbah Jumat II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca juga tulisan lain tentang teks khutbah Jumat dalam berbagai tema.