Obituari K.H Ahmad Lutfi Fathullah: Pendekar Hadis Betawi yang Melampaui Zaman

Obituari K.H Ahmad Lutfi Fathullah: Pendekar Hadis Betawi yang Melampaui Zaman

Dr. Ahmad Lutfi Fathullah adalah tokoh yang berdedikasi tinggi terhadap digitalisasi hadis di Indonesia.

Obituari K.H Ahmad Lutfi Fathullah: Pendekar Hadis Betawi yang Melampaui Zaman

Tahun 2014 adalah awal pertemuan saya dengan Dr. Ahmad Lutfi Fathullah. Selain bertemu di Ushuluddin UIN Jakarta, saya beberapa kali bertemu di Pesantren Pusat Kajian Hadis (PKH) Ciawi Bogor, tempat yang direncanakan sebagai venue Silaturrahim Nasional FKMTHI 2015.

Setelah itu, saya dan teman-teman FKMTHI mulai intens berkomunikasi dengan beliau. Beberapa kali teman-teman FKMTHI diminta untuk hadir dan membacakan hadis saat kajian subuh di TVRI. Disusul dengan beberapa program kolaborasi yang lain.

Hari ini, kami patut bersedih. Guru kami, pembimbing kami, orang yang selalu mendukung kegiatan-kegiatan kami, Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA. hari ini meninggalkan kami. Allah mungkin lebih sayang orang-orang baik seperti beliau.

Program Digitalisasi Hadis

Satu hal yang paling khas dan mungkin menjadi legacy-nya yang paling besar adalah program-program digitalisasi hadis. Sebelum aplikasi-aplikasi dan media keislaman muncul dan masif seperti saat ini, Ustadz Lutfi sudah berkeliling kampus-kampus dan meperkenalkan aplikasi buatannya. Menurut Ustadz Lutfi digitalisasi hadis perlu dilakukan agar semua orang bisa belajar hadis. Maka dari itu, semua program dan aplikasi hadis beliau bisa diakses semua orang secara gratis.

“Saya dulu mau belajar hadis harus beli kitab banyak dan jutaan, sekarang kalian tinggal klik saja,” begitulah kira-kira ungkapan beliau kepada saya saat itu.

Suatu hari, saya iseng bertanya pada salah satu stafnya, Pak Kinta Minhaji, perihal alasan Ustadz Lutfi begitu semangat membuat program digitalisasi hadis ini. Pak Kinta adalah salah satu staf yang dipercaya ustadz Lutfi untuk membangun semua aplikasinya. Jangan ditanya kemampuannya, kelihaiannya merancang algoritma membuatnya pernah dilamar salah satu perusahaan teknologi.

Pak Kinta bercerita bahwa dulu Ustadz Lutfi setiap mengisi kuliah dan kajian harus membawa banyak kitab hadis. Ustadz Lutfi pun kemudian memikirkan segala cara agar ia bisa mengajar tanpa membawa banyak kitab. Saat itu pun mulai terfikirkan untuk melakukan digitalisasi hadis. Namun saat itu belum secanggih sekarang. Ustadz Lutfi merancang aplikasi sederhananya secara mandiri dengan platform Microsoft Power Point.

Bentuknya pun cukup sederhana. Pada halaman pertama, dicantumkan daftar isi seluruh hadis secara tematik. Jadi ketika ingin membuka sebuah tema, hanya perlu mengklik bagian di daftar isi saja. Jika ingin mencari tema hadis lain, tinggal back to daftar isi lagi. Begitu pun seterusnya. Sayangnya, Ustadz Lutfi sering mengalami kendala. Link yang dipasang di daftar isi sering eror, sehingga setiap akan mengajar, beliau harus memperbaikinya satu persatu.

Hingga suatu hari, beliau dipertemukan dengan pak Kinta. Pertemuan dengan pak Kinta ini lah yang membuat program digitalisasi hadis ini berhasil hingga saat ini.

Pendidikan dan Karya

Ustadz Ahmad Lutfi Fathullah mengenyam pendidikan S1-nya di Damascus University. Di kota Damaskus ini lah yang membuat beliau bertemu dan berguru dengan beberapa ulama hadis top di masanya. Seperti Prof. Nuruddin Itr, Prof. Wahbah Zuhaili, Syekh Syuaib al-Arnauth, Prof. Musthafa Dhib al-Bugha, Prof. Muhammad Said Ramadhan al-Buthy, dan beberapa ulama jempolan yang lain.  Beliau kemudian melanjutkan S2 di Jordan University dan S3 di Universitas Kebangsaan Malaysia.

Selain sibuk mengajar di berbagai kampus, seperti UI, UIN Jakarta, UIN Bandung, UMJ, Program Interdiciplinary Islamic Studies Mc Gill Canada-UIN Jakarta, dan beberapa kampus lain, beliau juga menulis banyak karya. Seperti: Hadits-Hadits Keutamaan Al-Qur`an;  Hadits- Hadits Lemah dan Palsu dalam Kitab Durrat Al-Nasihin; Rumus-Rumus dalam Kitab Hadits dan Rijal Al-Hadits; Seri Hadits untuk anak 1-4 tahun, yaitu: Sayangi Kami Sayangi Sesama; Aku Anak Muslim; Aku Bisa Karena Belajar; Menuju Generasi Qur`ani; Menguak Kesesatan Aliran Ahmadiyah; Kembang Setaman Perkawinan (bersama); Wajah Baru Relasi Hubungan Suami-Istri (bersama); Pribadi Rasulullah SAW dalam Kitab Tawdihud Dala`il karya Guru Mughni Kuningan; Fiqh Nakerwan Hongkong; Memulai Perubahan Menggapai Kesuksesan; Tips Mengatur Gaji Nakerwan; Fiqh Khitan Perempuan; Jalan Santri Menjadi Ulama; Kamus dan Rumus Hadits.

Ustadz Lutfi menurut saya adalah satu-satunya pakar hadis yang sadar dengan realitas teknologi saat ini. Saya belum menemukan dosen atau akademisi hadis yang memiliki minat yang sama untuk mengembangkan kajian hadis di bidang ini. Usaha dan jariyah beliau yang besar ini perlu dilanjutkan oleh para generasi-generasi setelahnya.

Aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh Ustaz Lutfi Fathullah bersama tim Pusat Kajian Hadis, bisa didownload melalui Playstore di akun Pusat Kajian Hadis dan Pesantren PKH . Yuk, kita download aplikasi-aplikasi tersebut, agar pahala jariyah beliau senantiasa mengalir.

(AN)