Menteri Agama Ajak Umat Muslim Bersatu Menolong Palestina

Menteri Agama Ajak Umat Muslim Bersatu Menolong Palestina

Palestina terus bergejolak, Indonesia terus berjuang memerdekakannya

Menteri Agama Ajak Umat Muslim Bersatu Menolong Palestina
Di Israel juga terjadi banyak protes terkait Yerussalem. Photy by rt.co

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh umat islam di Indonesia untuk bersatu dalam menolong Palestina yang sedang dilanda konflik tak berkesudahan. Hal itu ia katakan dalam forum Konferensi Internasinoal Al Azha untuk Membela Palestina di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir (17/10).

Dalam forum tersebut, Menteri Agama juga mengajak umat muslim seluruh dunia untuk menjadi satu barisan yang kokoh dan mengesampingkan segala perbedaan.

“Isu Palestina harus merekatkan kita kembali. Kita bulatkan suara dan persatuan untuk membela Palestina,” ujarnya.

Beliau pu menegaskan bahwa bersama dunia Islam, Indonesia siap berpartisipasi dalam memperkuat institusi keagamaan di Palestina, dalam kerangka kerja sama internasional.

“Palestina selalu ada dalam hati, bahkan dalam setiap helaan nafas warga Indonesia,” tegasnya.

Menurutnya, dua tempat suci: Masjidil Aqsh dan Al Quds al Syarif harus senantiasa berada dalam pikiran setia muslim mengingat kedudukan keduanya istimewa. Hal itulah yagn harus dipahami tiap generasi umat muslim. Bagi istitusi pendidikan, hendaknya mengenalkan keduanya sebagai bagian penting umat islam.

“Langkah-langkah strategis dan konkret untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina perlu dilakukan secara serius dan berkesinambungan, baik dalam bentuk material maupun moril,” ujarnya.

Konferensi internasional ini akan berlangsung dua hari, 17 – 18 Januari 2018 di Kairo Mesir. Pertemuan in adalah inisasi dari Al-Azhar al-Syarif dan Majelis Hukama al-Muslimin yang dipimpin Grand Syeikh Prof. Dr. Ahmad Tahyyib, dan dihadari oleh pelbagai negara dalam rangka membela al-Quds al-Syarif Palestina.

Dalam nota kesepahaman yang ditawarkan terakhir, Israel berkeinginan menjadikan Yerussalem secara utuh sebagai ibukota mereka, padahal seharusnya tidak demikian. Palestina menganggap bahwa Yerussalem bagian timur yang diduduki Israel sejak 1967 dalam perang Arab-Israel adalah wilayah mereka. Sebuah ibukota negara.

Konflik kian meruncing dan bertahun-tahun tidak berada di titik kesepahaman antar negara. Korbannya, lagi-lagi adalah warga Palestina. Tentunya, ini adalah tamparan bagi semua orang, bagi kemanusiaan di abad yang katanya penuh perdamaian sepanjang sejarah manusia ini.