Islam agama yang sempurna, tidak hanya mengurusi urusan iman dan ibadah semata tapi juga konsen dalam urusan sosial terutama memberikan solidaritas kepada sesama muslim khususnya maupun membantu orang lain yang membutuhkan didasari jiwa kemanusiaan.
Allah Maha sempurna akan menerima kebaikan makhluknya sekecil apapun tak membedakan si kaya dan miskin, ahli ibadah atau ahli maksiat. Pada dasarnya rahmat Allah lebih luas daripada dosa atau kesalahan yang dilakukan hambanya.
Imam al-Mundziri dalam kitab at-Targib wat-Tarhib mengutip sebuah hadis yang berisi tentang lima hal bila dipraktikkan dalam keseharian maka seseorang akan mendapatkan pahala surga,
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول خمس من عملهن في يوم كتبه الله من أهل الجنة من عاد مريضا وشهد جنازة وصام يوما وراح إلى الجمعة وأعتق رقبة
Artinya:
”Diriwayatkan dari Sa’id al-Khudri RA mendengar bahwa Rasulullah bersabda,’lima hal ini bila dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari maka Allah akan mencatatnya sebagai penghuni surga. Pertama, orang yang mau menjenguk orang sakit. Kedua, orang yang mau mengantarkan jenazah. Ketiga, orang yang berpuasa. Keempat, orang yang mengerjakan shalat Jum’at. Kelima, orang yang memerdekakan budak.'” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya).
Menurut Imam al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan bahwa hadis ini mengisyaratkan bahwa orang yang mengamalkan lima hal di atas akan diberikan kabar gembira akan pahala surga dan juga sebagai pertanda husnul khatimah bagi yang mengerjakannya.
Dari sini dapat dipahami bahwa surga akan terbuka bagi siapapun tidak terbatas orang yang ahli ibadah semata namun juga diperuntukkan bagi orang yang baik dalam bersosialisasi dengan orang lain.