
Bulan Ramadan semakin dekat. Sebagai seorang muslim yang baik, yang menunggu kehadiran bulan Ramadan, selayaknya untuk mempersiapkan diri. Berikut khutbah Jumat seputar mempersiapkan diri menuju bulan Ramadan.
Khutbah Pertama: Mempersiapkan Diri Menuju Bulan Ramadan
الحمدُ للهِ الذي فضَّلَ أوقاتَ رمضانَ على غيرِهِ من الأزمانِ، وأنزلَ فيهِ القرآنَ هُدًى وبيِّناتٍ منَ الهدى والفُرقانِ، أحمدُهُ سبحانَهُ وأشكرُهُ، وأشهدُ أن لا إلهَ إلا اللهُ وحدَهُ لا شريكَ له، وأشهدُ أنَّ نبيَّنا محمَّدًا عبدُهُ ورسولُهُ، الذي كان يخصُّ رمضانَ بما لم يخصَّ بهِ غيرَهُ من صلاةٍ وتلاوةٍ وصدقةٍ وبرٍّ وإحسانٍ. اللهمَّ صلِّ عليهِ وعلى آلِهِ وأصحابِهِ الطاهرينَ، الذينَ آثروا رضَا اللهِ على شهواتِ نفوسِهِمْ، فخرجوا منَ الدنيا مأجورِينَ، وعلى سعيِهِمْ مشكورِينَ، وسلِّمْ تسليمًا كثيرًا إلى يومِ الدِّينِ. أمَّا بعدُ: فيا عبادَ اللهِ، أوصيكم نفسي بتقوَى اللهِ، فهي جماعُ الخيرِ كلِّهِ، فاجعلوا بينكم وبينَ عذابِ اللهِ وقايةً بفعلِ الأوامرِ وتركِ النواهي. قالَ تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة: ١٨٣)
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah
Alhamdulillah pada hari ini kita masih dipertemukan oleh Allah SWT pada pertengahan bulan Sya’ban. Nisfu Sya’ban yang tepat jatuh pada hari ini menjadi alarm bagi kita bahwa bulan Ramadan sudah semakin dekat. Sebagai seorang muslim yang baik, maka patutlah kita bergembira karena Allah SWT mengabulkan doa-doa kita mulai satu setengah bulan sebelumnya, yaitu:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan Ramadan.
Jemaah Jumat rahimakumullah,
Kini Ramadan tinggal menghitung hari. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang kita tunggu-tunggu, bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah. Rasulullah SAW telah menjanjikan dalam sabdanya bahwa beruntunglah orang yang bertemu dengan bulan Ramadan. Karena bulan ini adalah bulan yang menjadi pintu masuk menuju surga, bulan tertutupnya pintu neraka, dan bulan terbelenggunya para setan pengganggu manusia.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Ra.:
“إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ”
“Apabila datang bulan Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jemaah Jumat rahimakumullah,
Saking mulianya bulan Ramadan ini, maka sayang sekali jika kita tidak menyiapkan bekal untuk menghadapinya. Marilah kita bayangkan menghadapi bulan Ramadan ini seperti menunggu hari-hari yang bahagia buat kita, hari pernikahan misalnya. Biasanya untuk menapaki hari yang indah seperti pernikahan, kita sudah menyiapkan jauh-jauh hari perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari baju, sepatu, biaya, dan lain sebagainya. Bahkan terkadang, kita sampai tidak bisa tidur karena memikirkannya. Maka Ramadan juga demikian. Bahkan kemuliaannya dan keindahannya lebih agung dan lebih besar dari pada hari-hari lain yang kita tunggu.
Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri agar bisa meraih keutamaan bulan ini. Persiapan tersebut meliputi tiga hal:
Pertama, Persiapan Iman dan Ruhiyah
Kita perlu memperbanyak ibadah sunnah seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, dan bertobat sebelum Ramadan tiba. Hati yang bersih akan memudahkan kita dalam beribadah dengan khusyuk. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin mengatakan, “Barang siapa yang ingin mendapatkan keberkahan Ramadan, hendaknya ia membersihkan hatinya sebelum bulan itu tiba.”
Yang Kedua, Persiapan Fisik dan Mental
Menjaga kesehatan agar kuat menjalankan puasa. Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk membiasakan puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh, agar tubuh terbiasa menahan lapar dan dahaga. Sebagaimana sabda Rasulullah:
“صُومُوا تَصِحُّوا”
“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” (HR. Thabrani)
Kesehatan fisik juga berpengaruh terhadap kekhusyukan ibadah. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Zad al-Ma’ad menyatakan bahwa tubuh yang sehat akan lebih mampu menjalankan ketaatan kepada Allah dengan maksimal.
Oleh karena itu, mulailah kita biasakan lapar. Kurangi makan dan sesuaikan porsi makan sesuai kebutuhan kita. Jangan terlalu banyak makan. Mentang-mentang Ramadan sudah dekat, lalu digas saja makannya. Justru lima belas hari ini adalah waktu yang tepat untuk mengatur porsi makan. Agar saat puasa Ramadan kita tidak kaget.
Jemaah yang dirahmati Allah,
Yang ketiga adalah Persiapan Sosial
Ramadan juga adalah bulan berbagi. Kita harus menyiapkan diri untuk lebih peduli terhadap sesama dengan sedekah dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ”
“Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadan.” (HR. Tirmidzi)
Selain itu, kita juga perlu memperbaiki akhlak. Bulan Ramadan adalah bulan pengendalian diri, maka kita harus berlatih menjaga lisan, menahan emosi, dan memperbanyak perbuatan baik. Rasulullah ﷺ bersabda:
“مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ”
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya, meskipun ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari)
Jamaah yang dirahmati Allah,
Ramadan adalah bulan penuh kemuliaan yang harus kita sambut dengan hati yang bersih dan kesiapan diri. Kesiapan diri ini adalah bentuk latihan agar kita terbiasa beramal baik dan siap untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadan.
Marilah kita meningkatkan ketakwaan, memperbanyak ibadah, dan menyiapkan diri secara lahir dan batin agar mendapatkan keberkahan di bulan yang mulia ini. Marilah kita menyambut bulan Ramadan dengan hati yang ikhlas dan niat yang kuat untuk meningkatkan ketakwaan. Dengan persiapan yang baik, insyaAllah kita bisa mendapatkan keberkahan Ramadan secara maksimal.
اللَّهُمَّ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَّقِينَ.
وَالْعَصْرِۙ ١ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ٢ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ ٣
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، أَمَّا بَعْدُ:فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ، وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَن، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْــمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: ((إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيّ، يآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا)). اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَات، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّات، اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَن، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بَلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ الله، اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.