Berziarah kubur dianjurkan oleh Rasulullah SAW mengingat adanya banyak hikmah yang tekandung di dalamnya. Di antara hikmah berziarah kubur adalah mengingatkan kita akan kehidupan akhirat yakni sebuah fase masa depan yang penuh dengan keabadian. Selain itu berziarah kubur juga dapat meningkatkan kezuhudan seseorang terhadap kehidupan duniawi.
Hikmah-hikmah mengenai ziarah kubur ini dapat ditemukan dalam kitab-kitab hadits seperti Sunan Abi Dawud, At-Tirmidzi, an-Nasa-i dan Ibnu Majah.
Saudara penanya yang kami hormati.
Selanjutnya mengenai amaliyah yang lazim dibaca ketika berziarah kubur, imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar memberikan penjelasan bahwa para peziarah hendaknya mengawali dengan mengucapkan salam kepada ahli kubur sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw kemudian memperbanyak bacaan Al-Qur’an, dzikir, serta mendo’akan ahli kubur di daerah yang diziarahi dan semua umat Islam.
ويُستحب للزائر الإِكثار من قراءة القرآن والذكر، والدعاء لأهل تلك المقبرة وسائر الموتى والمسلمين أجمعين
Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa semua ayat al-Qur’an, dzikir, mendoa’kan terhadap para pendahulu dengan do’a yang baik boleh dibaca ketika kita berziarah kubur tak terkecuali makam orang tua.
Secara singkat bisa dijelaskan, setelah mengucap salam lalu kita duduk bersila, selanjutnya kita membaca surat Al-Fatihah tiga kali yang pahalanya dihadiahkan untuk untuk Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan para ulama, para ahli kubur dari kalangan umat Islam, khususnya orang tua, guru atau sahabat yang sedang kita ziarahi. Selanjutnya kita membaca surat al-Ihlas 3x, al-Falak dan an-Nas, lalu surat Al-Fatihah, awal surat al-Baqarah, ayat kursi, lalu beberapa bacaan dzikir dan shalawat seperti biasa dibacakan dalam kegiatan tahlil. Sebelumnya juga bisa kita tambah dengan bacaan surat Yasin.
Penjelasan lain mengenai susunan bacaan tahlil antara lain bisa dilihat di link berikut ini. (Susunan Bacaan Tahlil)
Intinya dalam berziarah kubur adalah mendoakan para ahli kubur di satu sisi, dan bagi kita ziarah kubur adalah sarana untuk mengingatkan kematian agar kita segera memperbaiki jalan hidup kita. Adapun doa yang kita baca adalah sesuai kemampuan kita. Namun jika kita bisa mengucapkan doa-doa yang telah disusun oleh para ulama kita, baik dengan cara menghafal atau membaca, tentunya itu lebih baik.
*Selengkapnya bisa juga dipelajari di sini