Perkembangan zaman menuntut perempuan—apalagi muslimah, untuk tidak hanya diam dalam rumah, melainkan juga ikut andil dalam segala aspek. Peran perempuan ini sangatlah penting seperti halnya dalam hal politik, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Beberapa profesi bergengsi pun kini tak lagi menjadi halangan bagi perempuan untuk meraih dan menekuninya.
Seseorang yang mengembangkan diri ke arah lebih baik tentunya menjadi anjuran dalam islam. Islam tidak pernah melarang perempuan untuk berkiprah di luar rumahnya untuk menebar kemanfaat bagi sekitarnya. Justru sangat mendukung penuh setiap kegiatan yang memberikan dampak positif bagi bangsa dan agama.
Banyak role model yang menunjukkan kekuatan perempuan saat ia mengembangkan diri dalam setiap bidang yang ia tekuni. Contohnya figur yang tak diragukan kiprahnya dalam menemani dakwah Nabi Muhammad SAW yang juga saudagar yang kaya raya, ia adalah sayyidah Khadijah. Pengusaha kaya raya, teman sekalgus istri yang paling dicintai Rasulullah. Rosulullah tidak pernah melarang istrinya untuk terus mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Sebab potensi yang di miliki tiap individu adalah anugerah dari Allah yang harusnya bisa memberi manfaat dalam kehidupan.
Banyak perempuan muslim yang mulai mengikuti jejak Khadijah berkiprah dalam berdagang atau entrepreneur. Dengan banyaknya kaum perempuan yang mulai berinisiatif untuk mengembangkan diri melalui jalan berbisnis, tentunya ini akan menjadi hawa segar bagi kehidupan. Karena Indonesia sendiri sangat membutuhkan banyak figur pengusaha yang berkompeten tanpa melihat gender untuk mengembangkan perekonomian di Indonesia. untuk itu peran perempuan yang mengembangan diri dalam bidang ekonomi ini menjadi sangat penting dan tidak ada larangan bagi perempuan berkiprah dalam bidang ini.
Tentunya kita tidak asing dengan kalimat al mar’atu ‘imadul bilad, idza sholuhat soluhatil bilad wa idza fasadat fasadatil bilad. Di mana perempuan adalah tiang negara, apabila perempuannya baik, maka negara akan baik begitupun sebaliknya. Tidak hanya negara, jika perempuannya baik tentunya agama juga akan menjadi baik. Perempuan bisa menjadi warna dalam proses perkembangan agama dan bangsa.
Sebagai contoh, mantan Menteri sosial Khofifah Indar Parawansa, sosok nyata yang memberikan contoh konkrit atas progres yang ia lakukan dalam bidang politik. Hingga kini terus berupaya melakukan kemanfaatan melalui bidang yang ia tekuni. Yenny Wahid sosok aktivis islam yang juga ikut mewarnai poliitk Indonesia. Wawasan yang luas menjadikannya figur muslimah yang tidak bisa diremehkan kontirbusinya untuk bangsa dan agama. Itulah bebera figur perempuan progresif sesuai bidang yang ditekuninya. Dan islam sangat mendukung perempuan-perempuan kontributif ini.
Dr. Ben Hamel seorang ahli genenita UMC Nijmenegen Netherlands mengemukakan bahwa kecerdasan seseorang terkait kromosom X yang berasal dari ibu. Ibu yang memiliki kromosom XX tentunya lebih berperan menentukan kecerdasan seorang anak yang akan dilahirkannya nanti. Perempuan progresif bisa menjadi indikasi perempuan yang cerdas. Dimana ia selalu berusaha untuk mengenali, memahami serta memaksimalkan potensinya untuk berkontirbusi atau menciptakan sesuatu dalam setiap sektor.
Nabi Muhammad sebagai tauladan umat islam tidak pernah membedakan perempuan saat berkiprah di luar rumahnya selagi ia masih tetap memahami fitrahnya sebagai perempuan. Pada masa Rosulullah perempuan juga belajar berkuda, memanah, berenang dan juga menggunakan pedang. Hal ini tentu menjadi jawaban atas kesetaraan gender, dimana perempuan tak lagi dibatasi geraknya karena gender atau alasan syariat.
Penting bagi seorang muslimah untuk menjaga kehormatannya tanpa mengorbankan potensi yang dimilikinya. Dukungan islam kepada perempuan sangatlah besar karena perempuan sangat di hormati dan di junjung tinggi dalam islam. memiliki ruang khusus sekaligus pengaruh besar dalam mengembangkan peradaban bangsa dan agama melauli pemikiran dan tindakannya yang cemerlang.