Sedekah adalah salah satu ibadah sederhana yang diajarkan Rasulullah. Meskipun beliau sendiri tidak kaya, tapi beliau terkenal sebagai orang yang begitu dermawan. Bahkan, harta yang disedehkan tidak akan berkurang, malah digandakan berkali-kali lipat.
Rasul bersabda,”Tidaklah harta menjadi berkurang karena sedekah, dan tidaklah seseorang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kehormatan kepada dirinya; dan seseorang tiada bersikap merendah diri karena Allah, melainkan ia akan diangkat derajatnya oleh Allah,” (HR Muslim dan Tirmidzi).
Beberapa sahabat juga menceritakan bagaimana Rasulullah merupakan orang yang begitu gemar bersedekah.
Suatu hari Rasululllah kedatangan seorang perempuan tua dan ia membawa pakaian berupa mantel yang berenda dan ada ukiran-ukiran kecil di ujung-ujung.
“Wahai Rasul Junjunganku, saya datang ke tempatmu untuk memberikan ini,” pintanya.
Rasulullah pun tersenyum dan mengambilnya. Beliau memang sedang membutuhkannya. Mantel itu pun beliau pakai.
Lalu, seorang sahabat datang dan melihat beliau memakai mantel pemberian tersebut.
“Indah sekali mantel itu, Rasulullah. Bolehkah aku juga memiliki seperti yang kenakan itu?” tukas sahabat tersebut.
Beliau tersenyum dan lalu berkata ‘ya’. Seketika juga ia berdiri, beranjak dari tempatnya seraya mencopot baju tersebut dan diberikan kepada sahabat yang tadi meminta.
Sontak, hal tersebut membuatnya gembira, tapi para sahabat yang lain justru mencela sahabat yang meminta tadi.
“Sungguh, kamu tidak bersikap baik tatkala Baginda Nabi mengambil pakaian pemberian itu, padahal kamu juga tahu bahwa Rasulullah jauh lebih membutuhkan,” sergah seorang sahabat. “Dan kamu pun tahu, Rasululah kalau diminta tidak akan pernah menolak,” tambahnya.
Hal itu pandangan semua orang ditujukan kepada sahabat yang meminta tadi. Sedangkan Rasulullah hanya tersenyum.
Sahabat tadi pun menjawab lirih,”Demi Allah, tiada kesengajaan untuk meminta seperti itu. Hamba hanya ingin mendapatkan keberkahan dari Rasulullah, dari mantel yang dipake oleh beliu dan berharap nanti dikafani oleh mantel dan keberkahan beliau.”
Cerita lain datang dari Bilal bin Rabah, salah satu sahabat terdekat Rasulullah.
Suatu ketika, Rasulullah melihat Bilal sedang menyiapkan sesuatu dan setumbuk gandum di depannya. Beliau pun bertanya,”Apakah ini, Bilal?”
“Saya menyiapkan ini untuk nanti jika ada tamu-tamumu, Ya Rasulullah,” jawab Bilal.
Rasulullah pun tersenyum.
“Infakkan saja, Wahai Bilal, dan janganlah takut akan kemiskinan. Allah adalah Dzat yang memiliki Arsy.” (HR. al-Bazzar)
Jadi, begitulah, Rasulullah begitu gemar sedekah dan menolong orang lain, serta tidak takut hal itu akan membuat miskin. Malah, keberkahan dari sedekah yang akan membuat kita kaya raya.