Shalat witir termasuk salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan. Witir dianjurkan tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga di bulan lainnya. Sebagian ulama mengatakan shalat witir lebih utama dibanding shalat rawatib. Bahkan ada ulama yang mewajibkan shalat witir.
Minimal pengerjaan shalat witir adalah satu raka’at. Paling banyak sebelas rakaat. Waktu pelaksanaan shalat witir ialah setelah shalat isya sampai masuknya waktu shalat shubuh.
Bagi orang yang merasa yakin akan bangun sebelum shalat shubuh dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu dan mengerjakan witir sebelum masuk waktu shalat shubuh. Akan tetapi, bagi orang yang tidak yakin bangun sebelum shubuh dianjurkan mengerjakan witir sebelum tidur.
Sahabat Abu Bakar biasanya mengerjakan shalat witir sebelum tidur, kemudian tidur dan mengerjakan shalat tahajud di pertengahan malam. Sementara Umar bin Khatab beliau mengerjakan shalat witir setelah bangun tidur. Maksudnya beliau tidur dulu, baru setelah itu tahajud dan ditutup dengan witir.
Apa yang dipraktekan dua orang sahabat ini, meskipun berbeda-beda, tetap dibenarkan keduanya oleh Rasulullah. Dengan demikian, kalau kita yakin bangun sebelum shalat shubuh dan akan mengerjakan shalat tahajud, lebih baik witir setelah tidur. Tapi kalau tidak yakin bangun, kerjakanlah witir sebelum tidur.