Pernah merasa lupa di mana tempat menyimpan barang? Kalau iya berarti kita butuh peningkatan daya ingat. Karena pada hakikatnya, tak sedikit manusia punya penyakit lupa dan agak sulit mengingat sesuatu. Ada yang susah menghafal, namun tidak berapa lama kemudian hafalannya hilang. Ada juga yang cepat menghafal tapi hafalannya cepat dilupakan.
Bagi para penuntut ilmu yang saat ini sedang rajin-rajinnya belajar, jika ingin sekali menguasai pelajaran, tetapi kesulitan dalam mengingat kembali apa yang sudah dipelajari, harus menjaga kesehatan otaknya dan melatih daya ingatnya.
Daya ingat merupakan hal penting dan fatal yang harus dijaga dan dilatih. Banyak orang yang masih bingung untuk meningkatkan daya ingatnya. Tak jarang, banyak pelatihan-pelatihan menawarkan metode mengaktifkan daya ingat otak, mulai aktivasi otak kanan, kiri, dan tengah.
Sebenarnya dalam Islam sendiri telah ada metode atau cara meningkatkan daya ingat kebanyakan orang Islam tidak menyadarinya, padahal cara ini apabila dilakukan secara berkesinambungan bisa meningkatkan daya ingat dan mengobati penyakit lupa, di samping bisa mendatangkan pahala.
Salah satunya caranya adalah banyak berzikir kepada Allah dengan cara membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan dzikir lainnya. Karena dzikir bisa mengaktifkan pikiran dan mengembalikan menghilangkan lupa. Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda,“Perumpamaan orang yang mengingat Allah dan orang yang tidak mengingat Allah, seperti orang hidup dan orang mati,”(HR. Bukhari).
Hadis ini menunjukan bahwa jika seseorang mengidap penyakit lupa itu artinya ada sebagian dari syaraf-syaraf memorinya yang rusak dan hampir mati. Untuk menghidupkan kembali syaraf itu salah satu caranya adalah mengingat Allah. Oleh karena itu, Allah memerintahkan setiap hamba-Nya untuk selalu berzikir ketika lupa,“Ingatlah Tuhanmu ketika kamu lupa” (QS. Al-Kahfi: 24). Artinya apabila seorang hamba melupakan lupa sesuatu, maka hendaknya berzikir kepada Allah agar bisa mengingat kembali apa yang dilupakan.
Suatu ketika Imam Abu Hanifah pernah didatangi oleh seorang pemuda dan bertanya,“Wahai Abu Hanifah, aku dulu pernah mengubur harta, tetapi sekarang di mana tempatnya?” Belia menjawab dengan sederhana,”Wahai anak muda, berzikirlah kepada Allah dari malam sampai pagi, maka engkau akan mengingatnya!”
Maka tanpa berpikir panjang, sang pemuda langsung melakukan apa yang diperintahkan. Namun tidak cukup seperempat malam ia berzikir, tempat yang dilupakannya dapat diingat kembali. Lalu kemudian ia datang kembali kepada Abu Hanifah dan menyampaikan rasa terima kasih. Abu Hanifah menjawab,“Aku sejak awal sudah tahu bahwa setan tidak akan membiarkanmu berzikir agar mengingat tempat itu. Semua berkat Allah SWT, maka bersyukurlah kepadanya!”