Islami.co (Haji 2024) — Jemaah haji Indonesia 2024 gelombang II mulai berdatangan ke Madinah. Mereka akan berziarah ke beberapa tempat penting dalam sejarah Islam. Kota Nabi ini memiliki banyak peninggalan sejarah yang sayang untuk dilewatkan.
Selain bangunan bersejarah, destinasi ziarah yang sangat penting untuk dikunjungi di Madinah adalah makam-makam penting dan memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi.
Berikut adalah tiga makam yang perlu diziarahi saat berada di Madinah:
1. Makam Rasulullah SAW dan dua sahabat terkasihnya
Salah satu tempat yang paling penting untuk diziarahi jemaah haji adalah makam Rasulullah SAW, yang terletak di dalam Masjid Nabawi. Selain makam Rasul, di masjid nabi ini juga terdapat dua makam sahabat terkasihnya, yaitu Abu Bakar dan Umar bin Khattab yang terletak di samping kanan dan kirinya.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berziarah ke makamku, dia berhak mendapatkan syafaatku” (HR: al-Daraquthni dan al-Bazzar).
Hadis ini menunjukkan bahwa salah satu hikmah dari ziarah makam Rasul adalah mendapatkan syafaat beliau di hari akhirat kelak. Oleh karena itu, jemaah sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalawat dan doa ketika menuju dan sampai di makam Rasulullah.
Berziarah ke makam Rasul dan dua sahabat terkasihnya tidak sesulit masuk ke dalam Raudhah. Jemaah haji hanya perlu mencari pintu menuju makam Rasul yang terletak di samping kanan kubah hijau. Ikuti tanda arah menuju makam Rasul Saw. Terus masuk dan jalan, jika kamu masuk ke dalam ruangan di belakang mimbar nabi, berarti kamu sudah berada di jalan yang benar. Beberapa tanda arah sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
2. Pemakaman Baqi’
Selain makam Rasulullah SAW, pemakaman Baqi’ juga menjadi tempat yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi. Pemakaman Baqi’ adalah tempat peristirahatan terakhir bagi banyak sahabat Nabi dan anggota keluarga beliau.
Lokasi makam Baqi bersebelahan dengan masjid Nabawi. Jemaah hanya perlu berjalan menuju sisi kiri masjid (jika dari Kubah Hijau), lalu naik tangga menuju area makam. Waktu terbaik menuju destinasi ini adalah pagi hari setelah subuh.
Rasulullah SAW bersabda: “Pada hari akhirat kelak akan dibangkitkan 70 orang dari pemakaman Baqi’ dan mereka masuk surga tanpa dihisab.” (HR: al-Thabarani).
Di pemakaman Baqi’ ini, jemaah dapat merenungkan perjuangan para sahabat dalam menyebarkan Islam dan mendapatkan inspirasi dari keteladanan mereka.
3. Makam Syuhada Perang Uhud
Makam para syuhada Perang Uhud adalah tempat lain yang harus dikunjungi saat berada di Madinah. Bukit Uhud menjadi saksi pertempuran antara pasukan Nabi Muhammad SAW dan orang-orang kafir pada waktu itu. Banyak sahabat yang gugur dalam pertempuran tersebut, termasuk paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muthalib. Rasulullah SAW bersabda, “Uhud mencintai kami dan kami juga mencintainya” (HR: Bukhari-Muslim).
Mengunjungi makam syuhada Perang Uhud mengingatkan kita akan pengorbanan besar yang telah diberikan oleh para sahabat demi mempertahankan dan menyebarkan agama Islam. Dianjurkan pula memulai ziarah dari makam Hamzah bin Abdul Muthalib, sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu pejuang terbesar Islam.
Berbeda dengan dua makam sebelumnya, di Uhud, jemaah bisa lebih leluasa menjelajahi tempat ziarah karena tempatnya cukup luas. Di area ini juga tersedia stand jajanan dan masjid. Peziarah juga bisa naik ke atas bukit “Jabal Rummah” tempat pasukan pemanah muslim saat perang Uhud.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Berziarah
Mengunjungi tiga makam tersebut berbeda dengan berziarah ke beberapa makam lain di Indonesia. Jemaah haji tidak bisa berhenti lama untuk membaca Yasin atau Tahlil. Pada dua makam pertama, makam Rasul dan Baqi, jemaah hanya diperbolehkan lewat dan dilarang berhenti. Sehingga disarankan untuk membaca tahlil dan zikir sembari berjalan.
Jemaah juga perlu memahami adab-adab penting saat berkunjung ke tiga makam tersebut, seperti tidak mencorat-coret dan berdzikir terlalu keras.
Mengunjungi ketiga makam ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah berjasa dalam menyebarkan Islam, tetapi juga sebagai sarana untuk memperdalam keimanan dan mendapatkan keberkahan.
Setiap langkah dalam ziarah ini mengandung doa dan harapan untuk mendapatkan syafaat dari pada pendahulu di hari akhirat. Bagi jemaah haji Indonesia gelombang II, momen-momen ziarah ini akan menjadi bagian tak terlupakan dari perjalanan suci mereka.
(AN)