Sahabat Ini Minta Amalan Masuk Surga, Ini Jawaban Rasulullah

Sahabat Ini Minta Amalan Masuk Surga, Ini Jawaban Rasulullah

Sahabat Ini Minta Amalan Masuk Surga, Ini Jawaban Rasulullah

Marah merupakan sikap yang tidak bisa terlepas dalam diri manusia. Hal ini sangatlah wajar karena dalam kehidupan terkadang banyak ditemukan permasalahan dan kejanggalan yang membuat diri kita marah. Karenanya, Rasulullah SAW mengajarkan untuk menahan hawa nafsu ketika marah. Bahkan orang yang bisa  menahan hawa nafsu ketika marah dikategorikan orang yang kuat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat al-Bukhari bahwa:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

Artinya:

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah orang yang kuat adalah orang yang pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan nafsunya ketika ia marah.’” (HR: Bukhari)

Dalam riwayat  lain, semisal riwayat Yahya bin Yusuf dikatakan seorang laki laki, bernama Jariyah bin Qudamah, datang kepada Nabi dan meminta wasiat, “Tunjukan aku amal yang membuatku masuk surga.” lalu Nabi menjawab, “jangan marah” dan mengulangnya beberapa kali.

Menahan marah memang sulit. Sebisa mungkin kita harus mampu menahan marah. Banyak keburukan dan kerusakan yang terjadi karena manusia tak mampu menahan amarahnya. Imam al-Baidhawi mengatakan, semua kerusakan yang dilakukan oleh manusia disebabkan oleh syahwat dari amarahnya.

Dalam kitab Fathul Bari dijelaskan, orang marah terlihat dari lahir dan batinnya, raut muka wajahnya yang merah lisannya juga penuh cacian, begitu juga batinnya dipenuhi  hasud dan dengki.

Maka dari itu, menurut Ibnu Battal, melawan hawa nafsu itu lebih susah daripada melawan musuh. Dengan ini kita harus benar-benar menjaga hawa nafsu ketika marah karena hanya akan menyesal pada akhirnya dan membuat malu diri sendiri.

[Artikel ini bagian dari program One Day One Hadis.  Program ini dirancang Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]