Nuzulul Quran Bukan 17 Ramadhan, Tapi 24 Ramadhan?

Nuzulul Quran Bukan 17 Ramadhan, Tapi 24 Ramadhan?

Peringatan malam nuzulul quran berbeda-beda di setiap negara, karena para ulama pun berbeda pendapat mengenai kapan terjadinya nuzulul quran. Di Indonesia sendiri, peringatan nuzulul quran biasa diperingati pada malam 17 Ramadhan. Adapun di Arab dan negara Timur Tengah ternyata diperingati pada malam 27 Ramadhan.

Nuzulul Quran Bukan 17 Ramadhan, Tapi 24 Ramadhan?
Asbabun Nuzul penting dalam memahami Al-Qur`an. Foto: Fera/Islamdotco

Peringatan malam nuzulul quran berbeda-beda di setiap negara, karena para ulama pun berbeda pendapat mengenai kapan terjadinya nuzulul quran. Di Indonesia sendiri, peringatan nuzulul quran biasa diperingati pada malam 17 Ramadhan. Adapun di Arab dan negara Timur Tengah ternyata diperingati pada malam 27 Ramadhan.

Di sisi lain, disebutkan bahwa al-Qur’an pertama kali turun kepada Rasulullah SAW pada malam lailatul qadar. Dan menurut banyak riwayat, lailatul qadar ini terjadi pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab ulama berbeda pendapat dalam menentukan kapan terjadinya peristiwa nuzulul quran. Apakah pada malam 17 Ramadhan, atau pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan yang bertepatan dengan lailatul qadar atau pada malam lainnya?

Dalil Nuzulul Quran 17 Ramadhan

Menurut Kiai Ali Mustafa Yaqub dalam dalam bukunya Pengajian Ramadhan Kiai Duladi, orang yang pertama kali berpendapat bahwa al-Qur’an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan itu adalah Ahli Tarikh Ibnu Ishaq (w. 150 H). Pendapat ini diriwayatkan oleh Ahli Tarikh Ibnu Hisyam (w. 213 H) yang dipopulerkan oleh Syaikh Muhammad al-Khudari dalam kitabnya Tarikhut Tasyri’ al-Islami. Beliau berasumsi bahwa dari kitab inilah tampaknya sebagian orang-orang Indonesia menukil. Adapun yang dijadikan argumen Ibnu ishaq adalah firman Allah SWT surat al-Anfal ayat 41:

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُم مِّن شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللَّهِ وَمَا أَنزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Dalam ayat di atas tidak terdapat kata yang secara eksplisit menunjukkan angka 17 Ramadhan. Namun menurut Ibnu Ishaq, hari bertemunya dua pasukan (muslimin dan musyrikin) itu adalah hari Jum’at, tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H. Kemudian yang disebut Hari Furqaan adalah hari diturunkannya al-Qur’an untuk pertama kali. Kedua hari itu kebetulan jatuh pada hari Jum’at, tanggal 17 Ramadhan meskipun tahunnya berbeda. Dari sinilah Ibnu Ishaq berkesimpulan bahwa nuzulul quran itu terjadi pada 17 Ramadhan.

Lanjut Kiai Ali, banyak ulama yang menyanggah pendapat Ibnu Ishaq, salah satunya Imam al-Zurqani dalam kitabnya Manahilul Irfan. Menurut al-Zurqanu maksud dari redaksi ayat “dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan” adalah wahyu, malaikat, dan kemenangan. Ayat itu pun tidak sama sekali menunjukkan tanggal 17 Ramadhan.

Hadis Al-Qur’an Turun pada 24 Ramadhan

Nampaknya Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal ini memiliki pendapatnya sendiri terkait kapan terjadinya nuzulul quran. Masih dalam bukunya yang semi-novel itu, Kiai Ali menyebutkan bahwa ada hadis yang dengan tegas menjelaskan kapan al-Quran diturunkan. Yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam At-Thabarani, Imam Ibnu Mardawaih, dan Imam al-Baihaqi. Kemudian Imam as-Suyuti menukil kembali hadis tersebut dalam kitabnya al-Jami’ ash-Shaghir dan menghukuminya sebagai hadis hasan berdasarkan riwayat Imam at-Thabarani. Dan hadis hasan itu dapat dijadikan hujjah. Hadis itu berbunyi, Rasulullah SAW bersabda:

أُنزِلَتْ صُحُفُ إبراهيمَ عليه السلامُ في أَوَّلِ لَيلةٍ مِن رمضانَ، وأُنزِلَتِ التَّوراةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِن رمضانَ، والإنجيلُ لثلاثَ عَشْرةَ خَلَتْ مِن رمضانَ، وأُنزِلَ الفُرقانُ لأَرْبعٍ وعِشرينَ خَلَتْ مِن رمضانَ.

“Naskah-naskah Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat diturunkan pada tanggal enam bulan Ramadhan. Injil diturunkan pada tanggal tiga belas bulan Ramadhan. Dan al-Qur’an diturunkan pada tanggal 24 bulan Ramadhan.”

Kesimpulannya, ada banyak pendapat ulama mengenai kapan pertama kali diturunkannya al-Qur’an. Hal ini berimplikasi pada berbedanya peringatan nuzulul quran di berbagai negara. Kiai Ali Mustafa Yaqub berpendapat bahwa nuzulul quran terjadi pada tanggal 24 Ramadhan berdasarkan hadis berkualitas hasan yang dengan tegas menyebutkan hal tersebut. Wallahu a’lam.