Kolaborasi NU dan Muhammadiyah Sukseskan Haji 2024

Kolaborasi NU dan Muhammadiyah Sukseskan Haji 2024

Kolaborasi dan soliditas antara NU dan Muhammadiyah terbukti menjadi kunci kesuksesan penyelenggaraan haji tahun ini.

Kolaborasi NU dan Muhammadiyah Sukseskan Haji 2024
Buya Anwar Abbas dari Muhammadiyah dan Habib Hilal Al-Aidid dari NU saat malam apresiasi untuk petugas haji (MCH 2024)

Saat malam apresiasi oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, kepada petugas haji seusai pelaksanaan Puncak Haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), di sebuah hotel di Makkah, dua tokoh besar Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama (NU) tampil di depan. Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Buya Anwar Abbas, serta Wakil Ketua Umum PB NU, KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, tampil kompak mengisi acara dan menyegarkan para petugas haji.

Kedua tokoh ormas keagamaan terbesar ini mengapresiasi kinerja Kementerian Agama dan para petugas haji atas kesuksesan penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M. Apresiasi tersebut disampaikan setelah melakukan evaluasi terhadap sejumlah pihak, termasuk para jemaah, yang secara umum menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada kesempatan itu, KH Buya Anwar Abbas menyampaikan bahwa mengurus pelaksanaan haji memang tidak mudah. Termasuk memimpin Kementerian Agama, jelas merupakan tugas berat. Hal ini terlihat dari aktivitas Menteri Agama yang terus melakukan koordinasi dan konsolidasi, termasuk memimpin rapat lebih awal, pukul 05.00 pagi. Melihat keseharian Menteri Agama, KH Buya Anwar yang semula berkeinginan menjadi Menteri Agama, akhirnya membatalkan niat tersebut.

Penampilan kedua tokoh ormas keagamaan terbesar ini memberi isyarat bahwa kesuksesan penyelenggaraan haji 2024 tidak lepas dari kolaborasi yang kuat antara NU, Muhammadiyah, dan ormas keagamaan lainnya. Soliditas mereka sangat membantu kesuksesan skema pergerakan jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah dan kemudian ke Mina. Termasuk dukungan fatwa yang dikeluarkan ormas keagamaan.

Baik NU dan Muhammadiyah mendukung skema Murur tersebut, sehingga ikhtiar ini berhasil. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah tanpa turun, lalu menuju ke Mina. Ini sebagai upaya agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu. Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi, seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul 13.30 waktu setempat.

Matangnya perencanaan kemudian disosialisasikan dalam forum Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), yang menjadikan implementasi saat pelaksanaan berjalan dengan baik dan terukur.

Banyaknya kesuksesan yang diraih merupakan hasil dari perencanaan matang. Sejumlah kesuksesan dipaparkan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam closing statement-nya. Di antara kesuksesan itu adalah layanan fast track di bandara serta layanan aplikasi pengaduan jemaah haji yang juga berjalan baik.

Layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi, yaitu Bandara Soetta, Adi Soemarmo Solo, dan Djuanda Surabaya. Tahun ini, 127.073 jemaah haji Indonesia (lebih dari 50%) merasakan kenyamanan layanan fast track. Layanan ini membuat pergerakan jemaah haji di bandara lebih cepat sehingga menghindari terjadinya jemaah terlantar di ruang tunggu.

Terkait layanan katering, diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. Total 17.492.983 boks makanan didistribusikan dan dinikmati oleh jemaah selama pra dan pasca Armuzna. Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah serta layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna.

Kolaborasi dan soliditas antara NU dan Muhammadiyah terbukti menjadi kunci kesuksesan penyelenggaraan haji tahun ini. Kekuatan bersama dari kedua ormas terbesar ini diharapkan dapat terus berlanjut demi keberhasilan penyelenggaraan haji di masa mendatang.

(AN)

 

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di Koran Kedaulatan Rakyat